Gus Sholeh: Sama Hewan Saja Tidak Boleh Sewenang-Wenang Apalagi Manusia

by -1,504,780 views

Jakarta – Sejak putaran pertama hingga memasuki putaran kedua Pilkada DKI, situasi semakin panas. Beberapa waktu belakangan banyak muncul isu SARA, kampanye hitam, bahkan beredar spanduk provokatif “Tolak Menyalatkan Jenazah Pendukung Calon Pemimpin Non Muslim” dan mengkafir-kafirkan pendukungnya di sejumlah masjid di Ibu Kota.

Dan terakhir efek gara-gara perbedaan pandangan politik, terutama soal Pilkada DKI berujung pada aksi kekerasan seperti yang dialami Aznil (43) yang ditusuk menggunakan senjata tajam.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Ulama (Forkum) Gus Sholeh, konflik SARA yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, bahkan di media sosial, harus dikendalikan. Pasalnya, kata dia, dampaknya sangat besar bagi kerukunan dan keutuhan bangsa. Dan saat ini, muncul juga persoalan baru yakni maraknya bermunculan gerakan yang berlabel Islam. Kelompok yang memakai embel-embel Islam ini menurutnya memanfaatkan agama untuk kegiatan politik, dengan melakukan propaganda yang memicu pertikaian di masyarakat.

“‎Menurut saya, ada perkembangan unik dan lucu, dan terjadi dinegara kita. Yaitu beberapa orang yang baru hafal dua ayat, lalu meng-copy paste dari teman-temannya ayat-ayat (Al Qur’an) dan langsung menyerang orang hanya karena beda pilihan politik jadi bermusuhan, saling menghujat dan mengkafirkan. Ada pesan secara agitatif yang sangat berbahaya bagi kesatuan dan persatuan bangsa dan negara ini. Ini bisa menghancurkan negara kita,” ungkap Gus Sholeh kepada jamaahnya.

Hal itu mengemuka saat pengajian kebangsaan yang diinisiasi Jama’ah Pengajian Pendukung Ahok Djarot di Majelis Taklim Almar’atus Sholihah Jakarta Timur, Kamis (23/3).

Selanjutnya, Gus Sholeh dalam pengajian blusukannya kali ini menyayangkan cara dakwah dengan metode marah-marah, caci maki, fitnah, menuding kafir-kafirkan, bahkan membunuh dan umpatan yang jahat lainnya.

“Pernah dengar dakwah pakai marah-marah tidak ibu-ibu, itu dakwah benar atau salah…? Kalau ceramah agama dengan caci maki, itu ceramah itu benar atau salah. Apalagi dengan fitnah atau dengan mau membunuh, mengkafirkan, dan lain-lain umpatan yang jahat. Itu parah tidak, kita doakan saja jika ada ustadz atau yang mengaku ulama seperti ini diberi kesadaran. Islam adalah cinta damai,” ucap dia.

Dikatakan dia, Islam adalah agama Rahmatan Lil’Alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Anbiya ayat 107 yang bunyinya, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, lihat saja sabda Rasulullah sebagaimana yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim, “Siapa yang dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya”. Burung tersebut mempunyai hak untuk disembelih dan dimakan, bukan dibunuh dan dilempar.

“Sungguh begitu indahnya Islam itu bukan? Dengan hewan saja tidak boleh sewenang-wenang, apalagi dengan manusia. Bayangkan jika manusia memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam, maka akan sungguh indah dan damainya dunia ini. Kalau dakwah agama dengan menakut-nakuti, orang yang mau masuk Islam jadi pada kabur karena takut, padahal Islam itu membawa kesejahteraan,” tuturnya.

Sementara itu terkait calon pemimpin di DKI, Gus Sholeh menyarankan kepada warga Jakarta yang berasal dari Jawa Timur, dan mayoritas Nahdliyin untuk mendoakan Djarot Saiful Hidayat agar putra terbaik dari Jawa Timur itu dapat memimpin Ibukota.

“Jangan bingung-bingung kalau mau memilih pemimpin Muslim, pilih saja Cak Djarot dia muslim 100% kan. Dan karena dari Jawa juga maka kita dukung beliau bersama pasangannya Ahok untuk pimpin Jakarta lagi karena sudah terbukti,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *