Pengajian Blusukan Basuki Djarot, Alumnus Gontor: Islam Tidak Mengajarkan Kebencian

by -1,570,251 views

Jakarta – Jelang Pilkada DKI putaran kedua 19 April nanti, Jamaah Pengajian Pendukung Ahok-Djarot (Jampe2aja) semakin bergerilya melakukan pengajian blusukan ke kantong massa Agus-Sylvi.

Ketua Forum Komunikasi Ulama dan Masyarakat (Forkum) Gus Sholeh Mz mengatakan bahwa Islam tidak mengajarkan kebencian sebab itu bukanlah ajaran Nabi Muhammad SAW. Hal itu menyikapi fenomena memanasnya pesta demokrasi di Jakarta kali ini, salah satunya yang terjadi baru-baru ini terkait pengusiran pendukung Basuki Djarot saat berziarah di Makam Jayakarta dan Luar Batang.

“Islam tidak mengajarkan kebencian, itu bukan ajaran Nabi Muhammad SAW. Karena beliau tidak pernah mengajarkan kebencian kepada sesama manusia,” tegas Gus Sholeh di Jakarta Timur, Minggu (2/4).

Lebih lanjut, alumnus Gontor itu pun mengingatkan kepada jamaahnya untuk hidup berdampingan antar sesama maupun yang berbeda keyakinan, jangan saling membenci saat hidup di dunia ini.

“Kalau ada orang hidupnya iri dengki itu, pasti cepat kena stroke nya,” tutur Gus Sholeh.

Gus Sholeh Islam tidak mengajarkan kebencianGus Sholeh tak henti-hentinya berpesan untuk tetap saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya. Dia meminta agar jangan gunakan agama untuk memukul, jangan gunakan agama digunakan untuk menggebuk orang lain menyerang orang lain.

“Agama itu baik jangan agama di salah gunakan untuk kepentingan politik,” katanya.

Gus Sholeh melanjutkan majelis dzikir ngaji kebangsaan ini adalah ajang untuk menjalin tali silaturahmi untuk memperkaya ilmu ke Islaman. Tujuan berdakwah adalah untuk mengajak, menggandeng, merangkul, mengasihi, bukan caci maki, menghujat ataupun mengkafirkan.

“Mari saling menghormati dan jangan saling menistakan. Kalau ndak suka calonnya ya gak usah dipilih, gitu aj kok repot. Jangan jadi putus tali silaturahmi,” sebutnya.

Kata dia, di Indonesia ini bukanlah negara dengan sistem khilafah melainkan sistem demokrasi. Jadi sah-sah saja, setiap warga negara memiliki hak yang sama. Siapa pun berhak memilih dan dipilih selama memenuhi syarat.

“Sah saja kita pilih siapa pun yang penting mereka memberikan manfaat bagi kita semua khususnya untuk umat Islam. Faktanya, paslon 2 Basuki Djarot muliakan umat Islam. Pilkada itu pertarungan visi misi, bukan adu domba. Nah sebelah tidak punya program unggulan makanya main adu domba. Umat Islam wajib membaca dua kalimat syahadat, pilih angka 2, Basuki Djarot insya Allah menang asal tidak diintimidasi dan dicurangi,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *