Jakarta – Politisi Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, mengungkapkan kekhawatirannya terkait penyebaran informasi yang tidak akurat terkait Mahkamah Konstitusi (MK). Terutama pasca gugatan terhadap batas usia calon presiden dan wakil presiden. Mengingat masyarakat saat ini dibanjiri oleh informasi yang tidak benar, sehingga ia merasa penting untuk memberikan penjelasan ini sebagai bagian dari pendidikan politik.
Teddy meminta masyarakat harus waspada terhadap narasi yang sengaja dimainkan oleh pihak-pihak yang mungkin khawatir kalah di Pemilu 2024 dengan mencoba membangun narasi seolah-olah Mahkamah Keluarga.
“Masyarakat dicekoki dengan informasi yang tidak benar, maka dari itu, penjelasan ini bagian dari pendidikan politik, jangan sampai masyarakat tertipu dengan narasi yang menyesatkan tentang MK oleh pihak-pihak yang takut kalah dalam Pemilu,” kata Teddy dikutip.
Menurut Teddy, tidaklah bijaksana menyebut MK sebagai ‘Mahkamah Keluarga’ hanya berdasarkan fakta bahwa salah satu Hakim MK memiliki ikatan keluarga dengan Presiden Jokowi. Sebab, perlu diingat bahwa delapan Hakim MK lainnya tidak memiliki hubungan keluarga dengan Jokowi.
“Bodoh jika ada yang bilang MK itu Mahkamah Keluarga, hanya karena salah satu Hakim MK iparnya Presiden Jokowi. Karena 8 Hakim MK yang lain bukan iparnya Jokowi. Lalu bagaimana bisa jadi Mahkamah Keluarga?” tegasnya.
