Jakarta – Habib Rizieq Shihab, mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), akan meluncurkan film yang mengisahkan tragedi pembantaian enam laskar FPI di KM 50. Keputusan ini merujuk pada keberhasilan film kasus Vina Cirebon yang viral dan membuka mata publik.
Habib Rizieq mengungkapkan bahwa kasus Vina Cirebon telah memotivasinya untuk mengungkap fakta di balik pembantaian di KM 50, berharap film tersebut bisa membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai keadilan yang belum terwujud.
Aktivis Corong Rakyat Hasan pun menolak adanya narasi soal kasus KM 50 yang menewaskan anggota Front Pembela Islam atau FPI. Sebelumnya, juga sengaja dimunculkan pasca vonis Sambo dan terkini, isu tersebut kembali digoreng dengan manfaatkan film Vina yang menyita perhatian publik.
“Kasus KM 50 kembali dibahas, dan diframing seolah-olah kasus KM 50 yang menewaskan anggota Laskar FPI belum selesai dan masih terkatung-katung. Narasi yang dibangun seolah-olah terjadi pembiaran dan terjadi kesewenang-wenangan,” ujar Hasan.
Kata Hasan, kasus KM 50 tersebut sudah selesai dengan adanya putusan pengadilan dan telah dikuatkan oleh MA.
“Putusan yaitu polisi menembak karena melakukan pembelaan terpaksa yang sudah melampaui batas. Maka dari itu, polisi yang melakukan penembakan dibebaskan dari segala tuntutan,” terang dia.
“Semua bukti sudah diuji dipengadilan, fakta dalam persidangan pun sudah,” tambah Hasan lagi.
Kemudian, Hasan juga pernah menyoroti kemunculan informasi hoaks terkait diduga adanya keterlibatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia pun meminta agar penyebar hoaks ditindak.
“Belum lagi berbagai informasi hoaks disebarluaskan bahwa Jokowi terlibat, Ahok terlibat, Kapolri menjadi dalang dan masih banyak lagi. Yang begini harus segera ditindak, karena menyebarluaskan secara masif untuk dikonsumsi dan memprovokasi masyarakat awam,” pungkas dia.