Surabaya – Ratusan buruh demo di depan Grahadi, Surabaya, Senin (02/10/2023). Massa aksi sempat berusaha memblokir jalan di sekitar Gubernur Suryo. Aksi massa ini membuat kemacetan dan mendapatkan protes dari pengguna jalan.
Pantauan di lapangan, ratusan buruh datang mengendarai kendaraan komando, mobil, dan sepeda motor. Beberapa massa demonstran tampak berjalan dengan membentangkan spanduk ‘Mencabut Omnibus Law’. Aksi massa itu membuat arus lalu lintas macet di sekitar Jalan Gubernur Suryo hingga Jalan Tunjungan.
“Pengendara lainya gantian, kami mau lewat dulu. Kami akan aksi tolak Omnibus Law di depan Grahadi,” kata salah satu orator di mobil komando.
Massa buruh lantas memarkirkan sejumlah sepeda motornya untuk memblokade akses. Akhirnya beberapa di antara peserta aksi sempat bersitegang dengan pengguna mobil. Beruntung kesalahpahaman itu diketahui oleh petugas kepolisian.
Polisi kemudian mengalihkan arus lalu lintas ke Jalan Taman Apsari. Hal tersebut untuk mengurai kepadatan yang sudah mengular.
Sementara itu, koordinator massa aksi, Nurudin Hidayat mengatakan dalam aksi demo ini pihaknya meminta agar Mahkamah Konstitusi (MK) menerima gugatan buruh terhadap uji formil UU No. 6 tahun 2023 Cipta Kerja.
“Ada ancaman degradasi kesejahteraan buruh, khususnya terkait upah, pesangon, hubungan kerja, tenaga alih daya,” kata Nurudin, ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi.
Oleh karena itu, Nurudin berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) membantu menyampaikan aspirasinya ke MK. Agar UU Cipta Kerja tersebut urung disahkan.
“Pasca adanya UU Ciptaker ini penetapan upah pakai rumus, formula, parameternya dari data BPS (Badan Pusat Statistik). Kami hitung kenaikan upah 2024, hanya sebesar Rp30 ribu,” tutupnya.
