Jayapura – Tokoh Pemuda Kabupaten Jayapura, Nelson Ondi, geram dengan tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua yang hingga kini masih terus terjadi. Ia meminta pemerintah merespon hal tersebut dengan tindakan tegas, jika tidak maka anggota KKB Papua akan sesuka hati melancarkan aksi-aksinya.
Pernyataan Nelson Ondi itu menyusul aksi tak berkesudahan yang dilakukan oleh komplotan separatis di daerah tersebut. Hingga awal tahun 2023, aksi-aksi kejam KKB Papua terus mendera warga sipil dan aparat TNI Polri yang bertugas di daerah itu.
Kekejaman KKB Papua tersebut, menurutnya mestinya diladeni dengan tindakan yang tegas pula oleh pemerintah. Dengan begitu, KKB Papua akan menghentikan aksinya walau harus perlahan-lahan.
“KKB tak akan berhenti melakukan tindakannya, sebagaimana yang dilakukannya di Kabupaten Pegunungan Bintang belum lama ini. KKB Papua membakar fasilitas pendidikan hingga menyebabkan masyarakat trauma dan mengamankan diri ke Jayapura.” ujar dia.
Demikian pula rentetan kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini di beberapa tempat seperti pembunuhan anggota TNI di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak dan pembunuhan tukang ojek juga di wilayah yang sama.
Untuk itu, katanya, perlu ada tindakan tegas dari setiap kepala daerah, khususnya yang berada di wilayah itu
“Memang peran itu menjadi tugas berat, tetapi aksi-aksi ini perlu diminimalisir oleh kepala daerah,” kata Nelson.
Salah satu daerah yang pemimpinnya tegas adalah Kabupaten Intan Jaya. Di daerah ini, penjabat bupatinya tegas, sehingga aksi-aksi KKB setidaknya bisa diminimalisir.
“Penjabat (Pj) Bupati Intan Jaya disana tegas. Katakan apabila ada aksi kekerasan oleh KKB, maka mereka siap perang. Ini yang harus dilakukan di daerah-daerah lain. Sebab para pejabat merupakan perpanjangan tangan dari negara,” ujarnya.
Selain ketegasan para kepala daerah, lanjut Nelson, penambahan pasukan ke daerah-daerah rawan konflik juga rasanya perlu dilakukan.
“Dengan adanya penambahan pasukan, maka situasi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa dijaga dan mempersempit juga ruang gerak KKB,” ujarnya.
Salah satu pelaku yang diduga kuat menjadi pembunuhan Serka Jeki, anggota TNI, pada Selasa 24 Januari 2023, adalah Kalenak Murib. Kalenak Murib diduga sebagai pelaku utama pembunuhan itu, karena pada 13 Desember 2022 lalu, Kalenak Murib juga diduga telah membunuh Darius Yumame, karyawan Bank Papua di Pasar Sinak.
Anggota TNI itu dibunuh di sekitar Pasar Sinak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada sore hari.
Saat itu, Darius Yumame datang ke Pasar Sinak untuk membeli barang kebutuhan hidupnya. Saat sedang berbelanja, tiba-tiba ia diberondong dengan senjata api sehingga korban tewas di tempat.
Mengingat pembunuhan anggota TNI Serka Jeki juga di tempat yang sama, maka besar kemungkinan Kalenak Murib atau anak buahnya juga menjadi dalang utama kasus pembunuhan tersebut.
“Kemungkinan besar ya kelompoknya dia (Kalenak Murib),” ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel ‘Polda Papua Ungkap Dugaan Pelaku Pembunuhan Serka J, Bintara TNI di Koramil Sinak’.
Hingga kini Faizal belum berani mengambil kesimpulan tentang siapa pelaku penikaman itu. Sebab dari informasi di lapangan, ada beberapa anggota KKB yang kini sedang berada di wilayah Puncak.
“Di daerah itu lagi ramai walau kalau dihitung-hitung, kelompok yang tidak bisa dipegang kelompoknya Kalenak,” kata dia.
Namun, Faizal menegaskan bahwa pelaku penikaman Serka J adalah kelompok yang berbeda dengan pelaku pembunuhan terhadap tukang ojek di Distrik Gome pada Senin 23 Januari 2023 lalu.
“Itu pasti beda, jauh sekali jaraknya,” jelasnya.
Kalenak atau Yonis Murib merupakan narapidana yang kabur dari Lapas Kelas IIA Abepura, Kota Jayapura, pada tanggal 12 Juli 2021. Saat itu, ia tengah menjalani hukuman penjara selama 16 tahun, karena terlibat penyerangan Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya bulan November 2012. Kalenak Murib juga tembak pegawai bank di Kabupaten Sinak.
Diberitakan sebelumnya, Serka J, seorang prajurit TNI, gugur setelah diserang dan ditikam oleh orang tidak dikenal atau OTK di Pasar Sinak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Selasa 24 Januari 2023.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryawan menjelaskan, penikaman tersebut terjadi pada pukul 17.00 WIT.
“Benar kejadian tersebut, Serka J Bintara Koramil 1714-05/Sinak korban penikaman dan pembacokan meninggal dunia,” ujar Herman melalui keterangan tertulis, Selasa.
Sebelumnya, KKB Papua pimpinan Kalenak Murib diduga menjadi pelaku penembakan yang menewaskan Demian Yumame (34), karyawan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua, di Sinak, Kabupaten Puncak.
“Penembakan yang dilakukan Selasa 13 Desember 2022, saat korban berada di Pasar Sinak sekitar pukul 09.30 WIT,” kata Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI Sri Widodo, Rabu, melansir dari ANTARA.
Danrem 173 yang dihubungi dari Jayapura itu mengakui, jasad korban sudah dievakuasi ke Timika yang kemudian dikirim ke Sorong untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Dari laporan yang diterima, korban ditembak dari jarak dekat, sehingga aparat keamanan di Sinak sedang berupaya menangkap pelakunya.
“Mudah-mudahan aparat keamanan dapat menangkap Kalenak Murib beserta anggotanya,” kata Brigjen Sri Widodo.
Wilayah Korem 173/PVB meliputi Kabupaten Biak, Supiori, Waropen, dan Kepulauan Yapen di Provinsi Papua serta Kabupaten Nabire, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya yang masuk dalam Provinsi Papua Tengah.
Kalenak atau Yonis Murib merupakan narapidana yang kabur dari Lapas Kelas IIA Abepura, Kota Jayapura, pada tanggal 12 Juli 2021.
Saat itu, ia tengah menjalani hukuman penjara selama 16 tahun, karena terlibat penyerangan Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya bulan November 2012.