Garut – Adanya deklarasi di Gedung Islamic Center, Kecamatan Pameungpeuk, Kab. Garut oleh ratusan warga Garut pengikut aliran sesat Negara Islam Indonesia (NII) yang kembali ke pangkuan Negara tidak membuat aliran atau kelompok yang berfaham khilafah lainnya hilang dengan paham khilafah yang hendak mengganti ideologi negara.
Bukti nyata yang telah terjadi yaitu kegiatan konvoi oleh salah satu kelompok pengusung khilafah yaitu Khilafatul Muslimin pada waktu lalu membuat fakta bahwa paham khilafah yang hendak mengganti ideologi negara semakin nyata pergerakannya.
Ir. Deni Rangga selaku Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut menyebutkan bahwa deklarasi yang dilakukan oleh sekitar 65 warga Garut beberapa waktu lalu yang telah terkontaminasi paham NII untuk kembali kepangkuan NKRI, didampingi petugas dari Densus 88, Polres Garut, serta Kemenag, Kesbangpol dan MUI Garut. Hal ini harus dilakukan secara berkelanjutan.
Pihaknya menyebutkan bahwa Kabupaten Garut yang notabene salah satu basis wilayah pergerakan NII maupun kelompok pengusung khilafah lainnya akan siap berkolaborasi dengan satuan tugas lainnya untuk selalu menjaga warga agar tidak menjadi korban rekrut kelompok yang berfaham khilafah dan siap menjaga NKRI pada umumnya.
“Kami mendukung upaya pemerintahan Kabupaten Garut dalam mereduksi pergerakan NII di Kabupaten Garut dengan menggandeng unsur Densus 88, Polres Garut, serta Kemenag, Kesbangpol dan MUI Garut dan instansi lainnya, dan kami siap berperan dalam pelaksanaan di daerah maupun ditingkat nasional secara keseluruhan, ”
Dikatakan bahwa adanya penangkapan pimpinan khilafatul muslimin oleh Polda Metro Jaya, pihaknya juga sangat mendukung tindakan kepolisian.
“Sebagai warga Nahdlatul Ulama kami juga sangat mengapresiasi dalam penangkapan Abdul Qadir Baraja atas dugaan penyebaran ideologi khilafah untuk mengganti Pancasila. Kami juga akan mendukung jika pimpinan NII dilakukan tindakan. NII maupun Khilafatul muslimin adalah ancaman serius bagi ideologi negara,” pungkasnya.