Jakarta – Dewan Pengawas (Dewas) KPK telah melakukan penyelidikan terkait dugaan Ketua KPK Firli Bahuri melakukan pelanggaran etik berupa pembocoran dokumen penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian ESDM. Dewas menyatakan tidak ada cukup bukti pelanggaran etik oleh Firli.
Keputusan Dewas KPK mendapat sorotan dari Fahri Salim selaku Ketua Umum Komite Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (KOMPAK).
“Kami mengapresiasi keputusan dari Dewas KPK, karena kami memang percaya bahwa kepemimpinan Bapak Firli Bahuri sangat profesional sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi di Indonesia.” ujar Fahmi Salim, Senin (19/06/23).
Fahri selaku aktivis tersebut itu juga menyatakan kepercayaannya terhadap kepemimpinan Firli Bahuri yang sangat profesional.
“Kinerja Bapak Firli Bahuri profesional dan transparan, serta berkomitmen dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.” ungkap dia.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri membantah membocorkan dokumen penyelidikan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Firli mengatakan tidak mungkin menghancurkan karir sendiri.
“Kami sangat yakin kepada Bapak Firli Bahuri yang sudah mengabdi sebagai Polisi selama 38 tahun tidak akan mengorbankan karir yang selama ini beliau bangun.” tambah Salim.
“Ada baiknya Bapak Firli Bahuri segera membuat laporan ke Bareskrim terkait pencemaran nama baik sekaligus dugaan pembocoran dokumen penyelidikan. Biarlah nanti Bareskrim yang mengungkap siapa sebenarnya yang membocorkan dokumen dan apa motifnya.” sarannya.