Wujudkan Pilgub DKI yang Aman dan Damai

by -1,842,064 views

Jakarta – Tinggal menghitung hari, 19 April 2017 akan dilaksanakan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di DKI Jakarta. Sebagai proses politik biasa, sejatinya Pilkada adalah pesta politik rakyat untuk menentukan pilihannya secara bebas dan merdeka.

Dan guna mewujudkan Pilkada DKI yang berkualitas dan berintegritas adalah tugas semua pihak: pemerintah, penyelenggara Pilkada, pasangan calon gubernur/wakil gubernur, aparat keamanan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para pemilih.

Demi mewujudkannya itu tak ketinggalan peran dari beberapa perwakilan mahasiswa se Jakarta dari BEM Kampus, OKP, Ormas, yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa dan Aktivis Pemuda Cinta NKRI ikut meramaikannya dengan mendeklarasikan Pilkada damai tanpa isu SARA dan intimidasi di Balai Pustaka Resto Jalan Balai Pustaka Timur No 4A-B Rawamangun Jakarta Timur, Selasa (18/4).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Jaringan Mahasiwa dan Aktivis Pemuda Cinta NKRI Frans Freddy menyerukan kepada para pemuda dan mahasiswa untuk mendukung Pilkada damai yang berkualitas dan berintegritas. Selain itu, kata Frans, pihaknya menghimbau agar warga diluar Jakarta yang ikutan dalam Tamasya Al Maidah agar tidak ikut-ikutan dalam agenda tersebut.

“Apapun alasannya, termasuk alasan mengawasi Pilkada. Justru itu membuat serangan psikis dan intimidasi kepada warga DKI. Maklumat Polri, Bawaslu dan KPUD DKI harus ditegakkan, jika melawan hukum silahkan diproses dan ditindak. Mari ciptakan Pilkada damai dan bermartabat,” ungkap Frans.

Frans melanjutkan mereka yang ikutan dalam Tamasya Al Maidah dengan memobilisasi massa dari berbagai daerah ini patutlah dipertanyakan, sebab mereka bukanlah tim sukses paslon, bukan parpol.

“Lantas mereka ini siapa, warga DKI bukan, timses bukan, parpol bukan. Jangan-jangan ormas radikal menyusup lewat Tamasya Al Maidah. Apalagi perangkat pengawas sudah ada termasuk saksi dan pemantau independen, mereka mau apa lagi ?,” jelasnya.

Frans mengajak warga DKI untuk datang dan tunaikanlah hak pilih semua dengan riang, gembira, obyektif, dan merdeka tanpa tekanan. Prestasi, kinerja, dan kualitas kepemimpinan calon hendaklah menjadi referensi utama dalam menentukan pilihan. Abaikan dan cegah segala bentuk tindakan yang membuat rasa takut, cemas, sehingga menghilangkan kegembiraan dalam memilih dan melemahkan rasio dan kemerdekaan sebagai pemilih.

“Berpihak dan bertindak pada penguatan kualitas dan integritas Pilkada, dengan menolak berbagai upaya, termasuk intimidasi, yang akan merusak dan melemahkan kualitas dan integiritas Pilkada. Satukan langkah dan keyakinan bahwa Pilkada adalah pesta demokrasi yang sama sekali tidak beralasan untuk mencerai-beraikan kita sebagai anak bangsa yang terikat dalam satu kesatuan yakni bangsa Indonesia; bangsa Indonesia yang majemuk, toleran, rukun dan damai,” terang dia.

Pilkada DKI Barometer Pilpres 2019

Ditempat yang sama, Perwakilan mahasiswa UNAS Jakarta Dicky Reza Wibowo mengakui bahwa Pilkada DKI menjadi barometer Pilpres 2019 dan menjadi pangsa pasar bagi kaum pemodal / pembisnis. Kelompok lntelektual mampu mendorong Pilkada damai dan aman.

“Mari jaga bersama keamanan dan ketertiban dalam menyongsong Pilkada 19 April 2017,” ucapnya.

Pihaknya juga menyerukan untuk bersama-sama berpegang teguh dan berkomitmen kebangsaan khususnya DKI tetap harus menjaga Kebhinnekaan demi menciptakan politik damai, dan sejuk dalam nilai-nilai kebangsaan.

“Pemimpin yang terpilih adalah putra terbaik bangsa. Mari saling menghormati, dan siap kalah siap menang. Yang kalah harap legowo dan menang jangan berlebihan,” katanya.

“Sehingga melahirkan Pilkada damai tanpa isu SARA dan melahirkan slogan Pancasila sebagai harga mati dan menjaga keutuhan NKRI,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *