Waspadai Ormas Bertentangan dengan Pancasila, Tokoh Masyarakat Jatim Tolak Paham Radikalisme

by -1,622,225 views

Malang – Tokoh masyarakat, elemen kemahasiswaan, dan sejumlah perwakilan pemerintahan di Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menolak paham radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Hal itu mereka kemukakan saat acara “Menggali Nilai-Nilai Pancasila dan UUD 1945 Dalam Perspektif Islam serta Mewaspadai Ormas Bertentangan dengan Pancasila” di Mesjid Nurul Iman Kartika Asri Arjowinangun Kedungkandang kota Malang, Jawa Timur, Jumat (15/6).

Ketua Zawiyah Idrisiyyah Cabang Malang Cecep Hidayatullah mengatakan ajaran dasar dari agama Islam adalah Islam yang mengajarkan kedamaianuntuk seluruh umat manusia.

“Dasar dari Islam ada tiga hal, yakni Islam yang bahagia, selamat, dan damai. Tidak pernah dalam ajaran agama kita untuk melakukan tindakan-tindakan intoleransi atau bahkan di maknai dengan arti keliru dengan paham radikal,” ujar Cecep.

Hal serupa diungkapkan Pengamat Gerakan Radikal, Lutfi Khoirudin yang mengkhawatirkan masih maraknya sejumlah ulama yang melakukan ceramah dengan memasukkan unsur-unsur kebencian terhadap umat beragama lain saat melaksanakan tausiah di Masjid

“Ceramah seperti inilah yang justru menumbuh suburkan gerakan radikal dan tidak menghargai toleransi antar umat beragama dan dibungkus dalam kemasan organisasi kemasyarakatan,” kata Lutfi.

Perwakilan dari Kesbangpol Pemkot Malang, Tony Noermawan meminta masyarakat untuk berpikir jernih dan jangan termakan isu radikal yang justru menjadi peluang bagi ISIS untuk bercokol di Indonesia.

“Sejak jaman penjajahan hingga merdeka, bangsa Indonesia bisa maju hingga sekarang karena mengutamakan toleransi antar umat beragama maupun suku serta ras. Jangan sampai kita terpecah belah dengan isu-isu radikal dalam setiap diri apapun agama kita,” kata Tony.

Menurutnya, akar dari radikalisme sebenarnya adalah masalah kesenjangan ekonomi dan sosial dan itu sudah diminimalisir oleh pemerintah pusat dengan melakukan pembangunan infrastruktur dari daerah terpencil, terluar, dan pelosok.

“Jangan sampai nilai Pancasila dan budaya di indonesia luntur karena pemahaman radikal intoleransi. Cegah dengan cara menjaga nilai itu dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari pendidikan Islam yang benar di keluarga dan semangat gotong royong dan menghormati di lingkungan masyarakat,” tambahnya.

Kanit V Keamanan Negara Sat Intelkam Polres Malang Kota, Ipda Lubis Ibroril Chosam mengatakan Pancasila sudah menjadi konsensus bersama para pendiri bangsa dan sudah mengakar di setiap benak setiap jiwa dari masyarakat Indonesia.

“Pendiri bangsa menciptakan pancasila melalui pemikiran ulama, oleh sebab itu Pancasila tidak melanggar pemahaman agama manapun. Berbuat baik dengan sesama dan menghargai perbedaan adalah wujud toleransi,” demikian Lubis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *