Loyalis Anas: Berapa Kali Sengkuni-Sengkuni Dikirim ke Rumah Anas

by -1,627,351 views

Jakarta – Ketua Bidang PTKP HMI Cabang Jakarta Timur periode tahun 2006-2007 Haris Pertama ikut mendukung tweet sindiran mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang dilontarkan ke arah Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu terkait aksi mahasiswa yang menggeruduk rumahnya SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

“Saya sepakat dengan sindiran yang disampaikan bang Anas ke SBY,” kata Haris hari ini.

Haris mengingatkan kembali terkait peristiwa kediaman Anas yang kala itu juga diserbu pendemo. Namun Anas tidak melontarkan keluh kesahnya itu di akun twitter padahal peristiwa itu terjadi disaat SBY berkuasa.

“Sangat aneh saja jika sekarang dengan posisi yang sama, SBY sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Demokrat sudah bereaksi dan berkeluh kesah saat mahasiswa mengepung rumahnya,” jelas dia.

Akan tetapi, kata loyalis Anas, peristiwa ini berbeda dari respon Anas yang santai saat didatangi rumahnya berkali-kali bahkan tidak hanya sekali oleh para pendemo suruhan sengkuni-sengkuni.

“Anas yang dikirimi berkali-kali paketan gerudukan massa oleh sengkuni-sengkuni masih santai tidak dituangkan ke tweet. Justru malah orang dilingkaran Anas ikut jadi sasaran bahkan dimata-matai. Tega gak perlakuan itu,” kata dia.

Haris menambahkan kejadian ini tentu berbalik 180 derajat dengan kesan yang di tampilkan pada publik selama ini, santun dan bijaksana.

“Fenomena ini sekali lagi membantah bahwa perilaku santun dan bijaksana itu berbanding lurus dengan moralitas. Mudah-mudahan ada kesadaran diri yang pernah melakukan pendzoliman kepada bang Anas,” tukasnya.

Untuk diketahui, sindiran yang membuat heboh itu disampaikan Anas melalui akun Twitternya.

“Pak Presiden SBY (saat itu) yg mencintai hukum dan keadilan. Tahukah Bapak brp kali demonstran dikirim ke rumah saya? *abah,” tulis Anas, dalam akun @anasurbaningrum yang Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Anas menyatakan, saat itu ia mempertanyakan haknya sebagai warga negara untuk mendapatkan rasa aman. Namun begitu, ia tidak menumpahkan keluh kesahnya itu dalam akun Twitter.

“Saya bertanya kpd Presiden (saat itu), apakah Bapak peduli thd keselamatan dan keadilan? Alhamdulillah, saya tidak ngetuit. *abah,” ujar Anas.

Menurut mantan Ketua Umum PB HMI ini, unjuk rasa memang tak etis dilakukan di kediaman seseorang. Dia pun hanya mendoakan agar SBY dalam keadaan sabar.

“Demo ke rumah pribadi jelas tidak elok. Saya berdoa smg Pak SBY diberikan ketenangan dan kesabaran. *abah,” kata dia.

4. Pak Presiden SBY (saat itu) yg mencintai hukum dan keadilan. Tahukah Bapak brp kali demonstran dikirim ke rumah saya? *abah

— Anas Urbaningrum (@anasurbaningrum) 7 Februari 2017

“Setiap orang Jawa yg “wis Jowo” pasti mengerti persis makna “ngundhuh wohing pakarti”. *abah,” lanjut Anas.

Tweet tersebut ditulis Anas dalam secarik kertas yang disampaikan kepada sahabatnya. Kemudian pesan itu kembali ditulis ke dalam akun Twitter milik Anas.

“Disalin dari tulisan tangan Mas Anas yg dititipkan lewat sahabat yg berkunjung hari ini. *admin,” demikian tweet Anas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *