Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Jakarta KH. Nuril Arifin Husein mengaku akan menangkap Wakil Ketua DPR RI Fadly Zon. Hal itu dilakukannya, jika pria yang akrab disapa Gus Nuril itu menjabat sebagai Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri).
Pasalnya, sikap politisi Partai Gerindra itu rencana akan mempersilahkan massa demonstrasi untuk masuk ke dalam gedung DPR RI saat aksi 4 November 2016 lalu dinilai dapat berakibat fatal ke arah kudeta.
“Fadly Zon ini gak ngerti apa kok ngundang ke DPR dibuka. DPR rumah rakyat. Ini sudah memakai strategi Mesir. Kalau sampek rakyat duduki DPR ya rusak. Kalau saya jadi Kapolrinya, saya tangkap itu (Fadli Zon),” tegas Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN).
Hal itu mengemuka saat Ngaji Kebangsaan bertajuk Indonesia Damai NKRI dan Pancasila Harga Mati, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).
Namun demikian, Gus Nuril justru mengimbau seluruh unsur masyarakat Indonesia untuk mendukung Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Sehingg, dapat memproses kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tanpa intervensi pihak eksternal.
“Saat ini Kapolri sendirian. Kita beri dukungan kepada Kapolri, sekarang biarkan proses hukum sesuai dengan Trias Politika, jangan sampai proses hukum terjadi karena penetrasi kelompok-kelompok tertentu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Nuril menyayangkan jika ada intervensi atau penekanan dari pihak pendemo dengan jumlah besar, maka yang terjadi bukanlah negara hukum.
“Jika itu dilakukan ada intervensi penekanan dengan jumlah yang besar dan dia yang menang. Ini sama saja bukan negara hukum tapi negara asu gedhe,” tandasnya.