Aktivis 98 Nilai Kritikan Pedas ke Kapolda Sumut Perlu Diluruskan

by -1,767,019 views

Jakarta – Munculnya berbagai kritikan pedas soal penyambutan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel terkait kedatangan Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Medan yang sedianya akan menghadiri tabligh akbar dipandang perlu ada pelurusan.

Aktivis 98 tergabung dalam Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) menilai kritikan miring berujung desakan pencopotan jabatan Rycko oleh para netizen di media sosial perlu diluruskan dan diklarifikasi. Sebab menurut Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, Rycko justru dinilai memiliki tindakan/akhlak terpuji dengan menyambut seseorang tamu tanpa pandang bulu dengan suka cita.

“Rycko Amelza justru memiliki akhlaqul karimah atau akhlak yang terpuji, dengan menyambut tamu dan membawa berkah ikuti Sunnah Rosululloh SAW sesuai sabdanya; “Memuliakan & Menyambut tamu adalah Keberkahan,” tegas Willy hari ini.

Kata Willy bukan Rizieq saja yang perlu disambut, melainkan berlaku untuk lainnya yang notabene adalah seorang tamu. Rycko memiliki komitmen dan konsisten menjalankan amanat UU Polri Nomor 2 Tahun 2002; “Polri sebagai pemelihara kamtibmas, pelindung, pelayan, pengayom dan penegak hukum”.

Dia pun menyayangkan pernyataan anggota DPR RI yang meminta agar Kapolda Sumut itu dicopot. Justru Willy ingin mengingatkan kepada anggota DPR tersebut memahami pelaksanaan UU Polri No 2 Tahun 2002 secara teknis dilapangan. Willy menghimbau kepada para pengguna medsos untuk dipergunakan dengan sebaik mungkin dan bijak, bukan untuk memprovokasi dan menghujat tanpa bukti.

“Sebab konsekuensinya adalah bertentangan dengan hukum,” ujarnya.

Dikatakan Willy, sebagai sesama anak bangsa, semua warga negara harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan juga harus bisa mewaspadai potensi gerakan perpecahan oleh operasi intelijen asing yang kini tengah melakukan propaganda yang tujuannya memecah belah persatuan dan kesatuan. Sebab target mereka adalah mau mencaplok negeri tercinta Indonesia.

“Indonesia yang subur kaya raya dengan kekayaan alamnya ini jadi wilayah rebutan negara-negara rakus,” kata Willy.

Oleh karenanya, Willy menyerukan agar netizen dan pegiat medsos cerdas dalam memilah informasi. Tetap menjaga etika dan tetap membantu pemerintahan Jokowi-JK dengan memonitoring melalui medsos agar tidak ada upaya adu domba antar anak bangsa.

“Jangan ragu untuk melaporkan kepada Polisi, benih-benih penebar provokasi itu adalah NGO yang dibayar oleh intelijen asing tersebut agar sesama anak bangsa tercerai berai,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *