Jakarta – Aktivis 98 menamakan dirinya Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) sangat mendukung organisasi kemasyarakatan (ormas) Front Pembela Islam (FPI) menjadi partai politik (parpol) Islam di Indonesia. Hal itu menanggapi pesan berantai yang beredar adanya pertemuan di rumah seorang Jenderal TNI yang dihadiri sejumlah pengurus FPI. Disebutkan dalam pesan itu menyepakati ormas FPI akan berubah status jadi partai baru bernama partai Islam.
“Insya Allah, kalau FPI jadi parpol dan Habib Rizieq mau maju menjadi capresnya, semua umat mendukungnya,” tegas Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, Jumat (25/11).
Lebih lanjut, Willy mengatakan wacana FPI berubah status menjadi partai politik Islam itu akan ditunggu-tunggu oleh publik. FPI juga bisa bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di Indonesia itu pada Pilpres 2019. Dia menginginkan agar Habib Rizieq bisa mencari pasangan tokoh yang berpengaruh di Indonesia, seperti Presiden buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
“Duet Habib Rizieq dan Said Iqbal akan diperhitungkan dipentas nasional dan sangat layak untuk dimajukan pada Pilpres 2019,” ujarnya.
Lebih jauh, Willy menyakini dua nama yang diusulkan itu akan mendapatkan sorotan positif dari masyarakat.
“Dua-duanya akan tampil elegan disaat demo 411 dan nanti di 212. Dengan menghadirkan jutaan umat muslim dan semua kalangan mendukungnya. Apalagi jika mendorong jihad aksi bela Islam Jilid III untuk masalah Rohingya di Myanmar,” tandasnya.
Sekadar catatan, munculnya nama Rizieq sebagai capres bukan kali pertama. Nama Rizieq mulai digadang-gadang sebagai capres saat FPI menggelar Munas III di Asrama Haji, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Agustus 2013 atau menjelang pelaksanaan Pilpres 2014.
Dalam Munas III FPI itu, terdapat dukungan dari berbagai pihak agar Habib Rizieq maju sebagai calon presiden. Bahkan saat itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Achmad Cholil Ridwan dan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khathath optimistis Rizieq mendapatkan suara sebanyak 30 persen.
