Polisi Diminta Berantas Aksi Premanisme di Pasar Ciroyom

by -1,508,445 views

Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk menciptakan wirausaha baru sepanjang tahun 2017-2018. Sektor UMKM adalah sektor yang dibidik secara serius untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat sekitar. Sukses tidaknya program tersebut sangat tergantung dengan sarana dan prasarana serta kemampuan menjaga iklim ekonomi sekitar dari segala bentuk potensi gangguan yang mungkin timbul. Salah satu gangguan terhadap pembangunan iklim ekonomi sektor UMKM adalah soal premanisme dan pungli yang masih marak ditemui di pusat ekonomi seperti kawasan pasar.

Adalah Pasar Induk Ciroyom, yang berlokasi di Jalan Ciroyom Kecamatan Andir Kota Bandung yang sampai saat ini keberadaan aksi-aksi premanismenya masih terus berlangsung dan menyasar para PKL yang berjualan di sekitar pasar tersebut. Pasar Induk Ciroyom pasar yang berlokasi ditengah kota Bandung, dimana pedagang di pasar tersebut didominasi oleh penjual Ikan dan kebutuhan pokok lainnya, seperti sayuran dan daging.

Berdasarkan pengamatan awak media di sekitar lokasi Pasar Ciroyom, aktivitas di Pasar Ciroyom dimulai dari pukul 02.00 wib sampai dengan pukul 07.00 wib. Padatnya penjual dan pembeli di pasar tersebut dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk melakukan aksi pungli dan premanisme.

Ditemui oleh awak media, Asep, salah satu pedagang di sekitar Pasar Ciroyom mengatakan bahwa aksi pungli terhadap PKL yang berjualan di Pasar Ciroyom, diorganisir oleh kelompok kepemudaan dan melibatkan oknum Ketua RT setempat, Rabu (22/03/18).

“Lapak kita berjualan dibeli seharga Rp. 3.500.000 dari Koordinator Karang Taruna yang bernama Haris Dompu yang bekerja sama dengan oknum Ketua RT atas nama Didin,” ungkap Asep. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya dan para PKL lainnya diwajibkan untuk membeli rokok setiap harinya dan juga mewajibkan memberikan uang sampah berkisar 2000 sampai 5000 kepada Haris Dompu dkk.

Hal senada dikatakan oleh Ujang Bandi, salah seorang PKL di pasar tesebut. “Selain rokok, uang sampah dan lapak, kami juga diwajibkan membeli makanan dan aqua yang dijual oleh warga sekitar,” kata Ujang. Ia menerangkan bahwa setiap hari terpaksa harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 70.000,- untuk membayar makanan dan minuman yang dimaksud. Lebih jauh Ujang menjelaskan bahwa aktifitas pungli yang berlangsung di Pasar Ciroyom telah berlangsung dari tahun 2000, semenjak berdirinya lapak lapak PKL.

Ujang menambahkan bahwa para PKL sangat resah atas aksi yang dilakukan oleh para Karang Taruna namun para PKL tidak dapat berbuat banyak dikarenakan adanya ketakutan lapaknya akan dijahili ataupun diteror oleh para pemuda Karang Taruna setempat.

“Kami minta Kepolisian melakukan penindakan terhadap preman di Pasar Ciroyom,” pungkasnya.

Ditempat terpisah, Iptu Kumkum Zaenal Abidin, Kanit Intelkam Polsek Andir, ketika ditemui media mengatakan bahwa memang benar ada kasus terkait aksi premanisme yang terjadi di Pasar Ciroyom. “Memang pernah ada penindakan terhadap pelaku premanisme di Pasar Ciroyom, tetapi karen nilai kejahatannya di bawah 2,5 juta, jadi tidak bisa ditahan,” jelas Kumkum.

Kumkum menambahkan bahwa pihak Polsek Andir, di bawah pimpinan Kapolsek Komisaris Polisi Doni Satrio, telah melakukan patroli di jam-jam rawan, antara pukul 02.00 – 03.00 wib yang bertujuan untuk memerangi tindak premanisme di wilayah hukum Kecamatan Andir.

Atas informasi yang diberikan, pihaknya akan mengintensifkan kegiatan patroli tersebut dan akan ngepos di jam-jam rawan disekitar Jalan Ciroyom.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *