Yang Terjadi Sebenarnya Dibalik Konflik Desa Wadas, Simak Faktanya!

by -1,262,229 views

KENAPA KAMU HARUS TAHU?
Ontran-Ontran Wadas

1. KENAPA KASUS TANAH DI WADAS DIGANTI UNTUNG TIDAK MAU?

Wow baru tahu sayaa…kenapa?? Karena yang mau diganti untung warga Wadas, sedangkan yang tidak diuntungkan penjual Andesit dan kroco-nya dari luar Wadas.
Harganya per-satuan Gaes.

2. WARGA DESA WADAS MENOLAK TANAHNYA DIUKUR, BENARKAH YANG MENOLAK PUNYA TANAH DI WADAS?

Mencomot data dari BPN
Dari 617 bidang yang akan dibebaskan di Desa Wadas.
Warga Setuju = 346 bidang
Masih abu-abu = 173 bidang
Menolak = 98 bidang
Itu yang punya bidang tanah…
Parahnya…yang tidak punya bidangpun juga ikut ikutan menolak termasuk LBH Jogja.

3. KENAPA RIBUT SOAL POLISI YANG DATANG KE DESA WADAS?

Hihii ..Karena polisi adalah penghalang utama dalam memuluskan niatnya menjual andesit dari luar, makanya bertahan jangan sampai yang setuju juga diukur tanahnya.

Setiap polisi datang atau warga yang sudah setuju diukur datang diintimidasi, ditekan, ditakut-takuti dan diperlakukan tidak adil

4. MEREKA MEMAINKAN PROVOKASI DI MEDSOS DENGAN NARASI APARAT MENGEPUNG DAN MENANGKAPI WARGA YANG SEDANG MUJAHADAH DI DALAM MASJID.

Faktanya….

Pada saat petugas dari BPN bersama ratusan warga yang tanahnya hendak diukur menuju lokasi pengukuran, di tengah perjalanan bertemu dengan kelompok warga yang kontra.

Terjadi gesekan dan warga yang kontra dikejar oleh warga yang pro hingga masuk masjid.

Mengetahui hal tersebut, petugas keamanan mengambil langkah dengan membuat parameter di depan masjid guna melindungi kelompok warga kontra yang berlindung di dalam masjid dari kejaran kelompok warga pro.

5. ISU POLISI MENYERET DAN MENANGKAPI WARGA DARI DALAM RUMAH.

No…no ..no…
Pada saat terjadi gesekan antara warga pro dan kontra, ada sebagian provokator dari pihak yang kontra menyelamatkan diri dari kejaran warga yang pro dengan mencari perlindungan di rumah warga.

Demi keamanan dan kenyamanan warga yang berada di dalam rumah, petugas kemudian mengambil langkah dengan membawa keluar provokator tersebut dari dalam rumah warga untuk kemudian diamankan.

6. SITUASI DESA WADAS YANG MENCEKAM KARENA KEDATANGAN 10 TRUK POLISI PADA HARI KAMIS, (10/02).

Faktanya…
Kedatangan petugas keamanan di desa Wadas pada hari Kamis (10/02) adalah untuk mendampingi tim dari BPN untuk mengukur 50 bidang terakhir tanah milik warga.

Selain mendampingi tim dari BPN, petugas juga melakukan bakti sosial dengan memberi bingkisan sembako kepada warga di desa Wadas.

Petugas juga sempat berinteraksi dengan ibu-ibu serta anak-anak di desa Wadas yang tampak ceria dan senang dengan kehadiran petugas.

Kepala Desa Wadas Bp. Fachri menegaskan bahwa aktivitas sehari-hari warga pada saat kedatangan tim BPN yang didampingi petugas keamanan di hari Kamis tersebut berlangsung secara normal.

7. KEDATANGAN POLISI DI DESA WADAS MEMBUAT ANAK-ANAK TRAUMA SEHINGGA TAKUT PERGI KE SEKOLAH.

Ayo datang ke Wadas ..

Kegiatan belajar mengajar di sekolah setempat berlangsung normal dan lancar seperti biasa. Tidak terdapat anak yang trauma akibat kedatangan petugas keamanan di desa Wadas.

Usai sekolah, anak-anak juga sempat berinteraksi dengan petugas keamanan yang hadir di desa Wadas.

8. POLISI BERTINDAK SEWENANG-WENANG DI DESA WADAS, MENJARAH BARANG MILIK WARGA SERTA MENGGUNAKAN FASILITAS DAN BARANG MILIK WARGA TANPA IJIN.

Ayo mendekat ke desa Wadas.

Lokasi tanah milik warga yang akan diukur oleh petugas berada di lokasi yang sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat. Untuk itu, sebagian petugas yang mendampingi tim BPN menggunakan sepeda motor dinas dan sebagian menggunakan sepeda motor pribadi / membonceng warga yang tanahnya akan diukur.

Kedatangan petugas juga disambut baik oleh warga yang tanahnya akan diukur dengan menyuguhkan berbagai minuman diantaranya kopi dan teh kepada petugas.

Jadi tidak ada petugas keamanan yang datang di desa Wadas lalu menjarah barang milik warga serta menggunakan fasilitas atau barang milik warga tanpa ijin.

9. WARGA DESA WADAS DIINTIMIDASI APARAT YANG MENDATANGI RUMAH WARGA KONTRA DAN MEMAKSA WARGA MENANDATANGANI PERSETUJUAN TAMBANG.

Masa sih?? Ini kenyataannya..

Petugas keamanan yang datang di desa Wadas hanya melakukan pendampingan terhadap tim dari BPN yang akan melakukan pengukuran tanah.

Terkait warga yang kontra, pemerintah bersama dengan Komnas HAM akan membuka ruang dialog untuk memberi pemahaman serta mencari solusi yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *