KSBSI Minta Myanmar Ditangguhkan dari KTT ASEAN

by -3,288,474 views

MediaSiber.com – Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban menilai bahwa keberadaan junta militer Myanmar yang dinilia tidak sah menjadi persoalan tersendiri bagi nasib warga Myanmar. Pasalnya, berbagai hak masyarakat sipil dirampas oleh kekuasaan diktator tersebut.

“Kudeta militer yang mengambil alih kekuasaan sejak 1 Februari di Myanmar telah menewaskan lebih dari 737 penduduk sipil dan menangkap 3.229 orang termasuk wanita, lansia dan anak-anak,” kata Elly dalam siaran resminya, Kamis (22/4/2021).

Apalagi mereka yang tewas disebut-sebut karena tembakan dari aparat militer saat melakukan aksi unjuk rasa.

“Mayoritas mereka yang tewas ditembak mati saat berdemo menolak militer berkuasa, sebagian lainnya ditembak di jalanan saat jam malam berlaku,” ujarnya.

Atas peristiwa faktual semacam itu di Myanmar, Elly pun menyatakan kutukan kerasnya terhadap seluruh bentuk aksi kekerasan terhadap warga sipil oleh tentara Myanmar. Ia meminta agar para pemimpin negara-negara di ASEAN melihat kondisi tersebut untuk menjadikan bahan pertimbangan kedudukan junta militer di hadapan serikat negara-negara di Asia Tenggara itu.

“KSBSI bergabung bersama gerakan di banyak negara mendesak pemimpin ASEAN untuk mendengar, mempertimbangkan dan memperhatikan aspirasi rakyat Myanmar yang telah mempertaruhkan nyawa untuk membela demokrasi dan keadilan,” tegasnya.

Salah satu yang bisa dilakukan pimpinan negara-negara ASEAN menurut Elly adalah dengan menganulir keberadaan junta militer di ruang Konferensi Tingkat Tinggi di ASEAN.

“Menolak keberadaan junta miluter dan tidak sah sebagai wail Myanmar dalam KTT ASEAN dan memberikan kedudukan Myanmar dalam KTT ASEAN kepada perwakilan sahnya, pemerintah persatuan nasional,” tuntut Elly.

Selain itu, ia juga meminta kepada para pimpinan negara-negara di ASEAN untuk mendesak junta militer melepaskan seluruh tahanan politik mereka serta menghidupkan kembali akses internet kepada warga sipil.

“Menyerukan agar semua kekerasan terhadap warga negara dan demonstran damai dihentikan, membebaskan semua tahanan politik termasuk pembela hak asasi manusia, pengunjuk rasa dan pemimpin protes dan jurnalis,” tuturnya. “Pencabutan semua pembatasan di internet dan komunikasi secara lebih umum,” sambungnya.

Di samping itu, Elly juga meminta kepada para pimpinan negara-negara di ASEAN untuk menggandeng organisasi negara-negara dunia yakni Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menerjunkan utusan khusus demi melihat situasi dan kondisi faktual di negara tersebut.

“Membangun respon yang solid dan terkoordinasi antara ASEAN, Dewan Keamanan PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia menghentikan kekerasan dan membantu menegoisasikan demokrasi dan hak asasi manusia berbasis solusi,” sebutnya.

Selain itu, tokoh buruh Indonesia itu meminta kepada para pimpinan negara-negara ASEAN juga bisa memastikan membantu membuka akses bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Myanmar dari negara-negara lain.

“Memastikan akses bantuan kemanusiaan dan dukungan kesehatan ke semua daerah yang terkena dampak di Myanmar termasuk membuka koridor bantuan kemanusiaan lintas batas,” sambungnya.

Terlebih lagi, demi keselamatan para buruh migran asal Myanmar, Elly juga mendesak kepada para pimpinan negara ASEAN untuk tidak langsung memulangkan para pekerja rantau itu. Setidaknya sampai situasi keamanan di Myanmar selesai diatasi.

“Negara-negara ASEAN tidak boleh memulangkan pekerja migran Myanmar yang telah selesai kontrak kerjanya dan memperpanjang kontrak kerja pekerja migran Myanmar untuk satu tahun lagi atau lebih,” tuntutnya.

Terakhir, Ia pun meminta kepada forum pimpinan negara-negara ASEAN untuk menangguhkan keanggotaan Myanmar dari KTT ASEAN.

“Menangguhkan keanggotaan Myanmar di ASEAN. ASEAN hanya akan mencabut penangguhan setelah junta militer menerima otoritas pemerintah persatuan nasional, militer menempatkan dirinya secara penuh, permanen dan tanpa syarat di bawah kendali NUG, junta dibawa ke ICC dan demokrasi sepenuhnya dibangun,” pungkas Elly.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *