Jakarta – Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D sebagai dokter dan seorang ilmuwan berkebangsaan Indonesia dalam bidang farmasi, jantung, dan syaraf mengapresiasi kinerja Polri khususnya Baintelkam Polri yang berhasil mengungkap dan menggagalkan penjualan organ ginjal internasional ke India.
Dirilis dari berbagai pemberitaan media tanah air bahwa Gabungan Tim Baintelkam Polri yang dipimpin AKBP Febry Sam, jajaran Polda Sumut serta Kantor Imigrasi Khusus Medan berhasil mengungkap kasus kejahatan jual beli ginjal internasional yang terjadi pada hari Selasa tanggal 5 Desember 2023 di Medan Sumatera Utara.
Adapun, polisi mengungkap fakta bahwa calon pendonor ini diberangkatkan oleh sindikat TPPO jaringan Internasional melewati pintu imigrasi Bandara Internasional Kuala Namu Medan.
Menurut Prof. dr. Taruna kejahatan tersebut harus diungkap dan digagalkan karena memang sangat membahayakan. dengan Iming-iming imbalan ekonomi tidak akan sebanding dengan dampak yang diterima pendonor ginjal karena justru menjadikan masalah kesehatan kemudiannya, yang tentu akan berakibat pada pemanfaatan BPJS. Para pelaku sering sekali memanfaatkan kondisi korban yang kesulitan keuangan. Mereka mengiming-imingi korban untuk menjual ginjalnya tanpa melalui prosedur yang benar.
Donor atau transplantasi ginjal bukan prosedur yang mudah. Ada banyak syarat yang harus dipenuhi agar prosedur donor ini bisa dilaksanakan secara legal dan sesuai ketentuan medis.
Lebih lanjut Prof.Taruna mengatakan, kinerja Polri yang cepat dan tepat dalam penangangan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), terutama di Indonesia, membuat masyarakat merasakan aman, nyaman dan tenang. Hal ini tentunya berdampak positif terhadap situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
Prestasi yang dicapai oleh Kepolisian bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan. Serta masyarakat dapat turut serta memberi dukungan kinerja Kepolisian dalam pengungkapan kasus TPPO lainnya.
Dalam waktu dekat, Prof. dr.Taruna akan menghadap Kabaintelkam terkait akan memberikan dukungan kepada pengungkapan kasus penjualan ginjal tersebut.