Jakarta – Pergerakaan Semesta Selamatkan Indonesia (PSSI) diduga gerakan politik yang dibekingi oleh mantan KSAD berinisial TS. Hal ini disampaikan Ahmad Nurfajriansah Mahasiswa asal UIKA Bogor.
Menurutnya, mantan Jendral tersebut merupakan otak yang melaporkan putra Presiden Joko Widodo, Gibran dan Kaesang. Beberapa waktu lalu dilaporkan oleh aktivis 98 yang juga akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun.
“TS adalah aktor utama yang memprovokasi kawan-kawan mahasiswa. Tujuannya tak lain dan tak bukan hanya untuk membuat kegaduhan politik dan menunggangi kawan-kawan mahasiswa untuk memenuhi syahwat politiknya,” ujar Akhmad, Senin (28/2).
Dalam keterangannya Akhmad menyampaikan agar masyarakat tidak terprovokasi dengan narasi yang dilontarkan oleh kelompok PSSI yang digawangi oleh Edysa Girsang. Menurutnya apa yang dilakukan oleh Edysa Girsang sesungguhnya bukan melawan oligarki melainkan sebuah gerakan pragmatis.
“Alih-alih melawan oligarki dan KKN tujuan pak TS hanya untuk membalas dendam karena tidak mendapat tempat karena memenangkan pemilu Jokowi saat 2019,” tutur Akhmad.
Masih menurut Akhmad, keharmonisan antara PSSI dan TS didasari oleh kekecewaan karena gagal menjadi Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) apabila Jokowi menang pada pemilu 2019.
“Kabarnya untuk melampiaskan dendam politiknya itu TS menjadi ‘Man behind the Gun’ melalui gerakan PSSI ini,” tandasnya.