Bersama Seluruh Masyarakat Maluku di Jakarta, Ketua FPMM Siap Wujudkan Pemilu 2019 Damai

by -4,480,478 views

MediaSiber.com – Umar Kei merupakan putra Ambon yang sangat mencintai daerahnya. Kesuksesan yang ia raih di Ibukota saat ini ingin sekali dia tularkan bagi masyarakat Ambon lainnya. Kecintaanya terhadap negeri asalnya membuat ia sangat bersemangat untuk mensukseskan pemilu 2019 baik di ambon dan di Ibukota sendiri.

Dengan dilantiknya Wakil dan walikota Tual Adam Rahayaan dan Usman Tamnge serta Bupati dan wakil bupati Maluku Tenggara Hi M Taher Hanubun dan Petrus Beruatwarin, membuat ia sangat optimis dan antusias dalam menghadapi pemilu di tahun 2019 ini.

Sebagai Ketua Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) ia merasa memiliki tanggung jawab yang besar menjadi tokoh panutan dan pembimbing bagi para pemimpin kelak. Umar Kei menjelaskan, mengapa dirinya menyebutkan sebagai orang Tual dan Maluku Tenggara. Hal ini dikarenakan rumahnya yang berada di Mangoon, Kota Tual, tetapi dia lahir di Maluku Tenggara.

“Saya juga memiliki hubungan kekerabatan dengan Walikota Tual dan Bupati Maluku Tenggara. Dari Bapak , Pak Walikota itu Om saya. Dari ibu Pak Bupati itu adik kandung, jadi beliau itu Bapak saya,” kata Umar dalam rilisnya, Rabu (7/11/2018).

Ia berjanji akan bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat Maluku terutama untuk kemajuan Masyarakat Maluku dalam berkonstribusi untuk menjadi pemimpin di negeri ini.

Ia juga mengaku bahwa dirinya merupakana salah satu tokoh yang peduli terhadap pemuda-pemuda Maluku di tanah jawa. Pemuda Maluku dengan beragam latar belakan ditampung dan diurusi semua. Ia mengatakan bahwa dirinya merupakan pengampu masyarakat Maluku terbanyak di Jakarta.

“Lebih dari 200 pemuda Maluku yang tinggal dengan saya di Jakarta. Maka saya ingin katakan, saya penyumbang terbesar masalah yang mengatasi ratusan pemuda Maluku di Jakarta. Saya penampung pemuda terbanyak di Jakarta,” tekannya.

Tekat yang ia miliki untuk mensukseskan pemilu 2019, ia berharap pemimpin yang kelak terpilih dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemuda Maluku yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadahi dan lulusan sarjana sehingga mereka tidak akan terkatung-katung dan hanya hidup menjadi preman saja di jalanan ibukota.

Dia tidak ingin apa yang ia rasakan dulu hidup menjadi preman di Jakarta tak terulang kembali kepada anak-anaknya kelak.

Selain itu ia beharap pemuda Maluku saat ini dapat membuka wawasanya dan termotivasi dalam kesuksesan pesta demokrasi. Harapanya kelak pemuda Maluku dapat menduduki kursi menteri dan ikut membangun Indonesia yang lebih baik lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *