Tahun Depan, BPIP Rintis Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan Nilai Pancasila

by -1,519,773 views

Jakarta – Capaian kinerja maupun serapan anggaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menunjukan trend positif pada tahun anggaran 2021. Dengan demikian selain akan terus membantu presiden dalam merumuskan arah kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila tahun depan BPIP juga akan komitmen meningkatkan out put yaitu pemberdayaan masyarakat.

Kepala BPIP Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D mengatakan salah satu program yang akan dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat, hal itu lantaran dalam rangka mewujdukan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

“Nanti ke depan program dan kegiatan akan dilakuan secara berlapis, tidak hanya training Pancasila saja tetapi akan dilapiskan dengan pemberdayaan masyarakat sesuai kemampuan masyarakatnya,”, ujarnya saat jumpa pers di kantor BPIP Senin, (3/1/2022).

Ia bahkan mengakui ke depan akan selalu hadir dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu bahkan menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam.

“Kita sebagai lembaga negara juga akan selalu hadir ketika masyarakat yang terdampak bencana alam”, ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Pelaksana Tugas Sekretaris Utama BPIP Drs. Dr. Karjono, M.H., M.Hum mengatakan beberapa program prioritas BPIP ke depan dan diharapkan dapat terealisasikan seperti penguatan kerjasama kementerian lembaga untuk merevisi Peraturan Pemerintah 57 tahun 2021 Tentang Standar Pendidikan Nasional.

“Mari kita dukung peraturan pemerintah tersebut sehingga diharapkan pendidikan tentang Pancasila ada dan dapat dilaksanakan mulai dari Pendidikan Usia Dini (PAUD) sampai ke Perguruan Tinggi”, ajaknya.

Selian penguatan Pancasila, pihaknya juga optimis Undang-undang BPIP telah masuk ke Program Legislasi Nasional atau Prolegnas prioritas tahun 2022 dan akan dibahas legislatif pada tahun ini.

“Syukur alhamdulillah tahun depan undang-undang BPIP juga telah masuk dalam prolegnas prioritas dan akan dibahas DPR tahun ini”, ujarnya.

Dirinya berharap dengan penguatan lembaga, BPIP lebih banyak melakukan inovasi, inovasi dalam program dan kegiatan baik dalam Pembinaan Ideologi Pancasila maupun pemberdayaan masyarakat demi kemajuan bangsa dan negara.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mengucapkan terimakasi kepada semua pihak mitra BPIP yang sudah bergotong royong dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Ia juga berharap ke depan produk-produk BPIP yang dilaksanakan lebih menyentuh kepada masyarakat.

“Dukungan publik cukup luar biasa karena gerakan pemasyarakatan Pancasila itu mulai dibawa, sehingga yang terjadi adalah role model dengan kekuatan prestasi publik, misalnya ikon Pancasila”, jelasnya.

Ia juga mengatakan BPIP akan membangun tentang ekonomi Pancasila terutama lewat daerah-daerah yang sudah mampu mengaplikasikannya sehingga diharapkan pemberdayaan masyarakat dapat terwujud.

Ia juga memastikan BPIP akan terus menjaga independensinya sebagai lembaga negara yaitu mengawal Ideologi Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa, bahkan BPIP telah bekerjasama dengan penyelenggara negara dengan tujuan mencetak calon pemimpin dari tingkat daerah sampai pusat yang memiliki ideologi Pacasila.

Perlu diketahu secara umum dalam refleksi tahun 2021 BPIP telah mencatat sembilan kinerja yang sudah dilakukan dan menjadi proyeksi diantaranya tersususnnya draf 15 buku bahan ajar dari PAUD smpai dengan perguruan tinggi dalam tahap uji petik dengan kementerian dan Lembaga, perpres nomor 13 tahun 2021 tentang PIP kepada generasi muda melalaui program paskibraka, penguatan kerjasama dengan kementerian Lembaga untuk merevisi PP nomor 57 tahun 2021 terkait mata ajar pancasila, penghargaan atas kinerja meritokrasi dari KASN dan JDIH dari Kemenkumham tahun 2021, masuknya RUU BPIP ke dalam Prolegnas, ditetapkannya duta Pancasila sebanyak 6264 di tingkat nasional, Provinsi, Kabupaten dan Kota, mendorong berdirinya pusat studi dan pembelajaran Pancasila di berbagai Lembaga pendidikan atau komunitas, upacara hari lahir Pancasila diikuti sebanyak 1 juta orang secara daring, terselenggaranya kongres santri Pancasila pertama di Indonesia yang berlokasi di Aceh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *