Jakarta – Barisan Aktivis Timur (BAT) geram lantaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang kerap memutarbalikkan fakta tentang pelanggaran HAM yang dilakukan aparat keamanan TNI/Polri.
Menurut Ketua BAT Riko, tudingan KKB pimpinan Brigjen Egianus Kogeya hanya sebagai upaya untuk menarik simpatik masyarakat internasional. Sementara isu HAM dan kekerasan menjadi senjata utama mereka, padahal justru yang melakukan pelanggaran HAM adalah mereka (KKB).
“Semua itu sebagai upaya-upaya memutarbalikkan fakta, menciptakan opini publik seolah-olah aparat keamanan melakukan banyak kekerasan dan pelanggaran HAM. Tapi apa yang dilakukan mereka, membantai orang tak berdosa, masyarakat kecil OAP pun jadi sasaran beringas mereka. Dunia Internasional juga harus melihat hal ini, jangan mengaburkan itu,” tegas Riko, Senin (27/2/2023).
Dikatakan Riko, tindakan yang dilakukan KKB maupun OPM ini justru adalah kejahatan yang keji dan melanggar hukum di RI ini. Terlebih, kata dia, melakukan penyanderaan terhadap Pilot Susi Air asal Selandia Baru.
“Aparat hukum seratus persen harus menindak mereka (KKB) yang brutal dan biadab. Bisanya putar balikkan fakta, playing victim, padahal justru mereka lah yang melanggar Ham,” tambahnya.
Dia menduga ada aktor atau oknum tertentu yang menginginkan Papua tidak kondusif yang kemudian menyebarkan berita-berita tidak berimbang dan mendeskreditkan TNI Polri melalui media sosial, seolah-olah Papua tidak kondusif, banyak kekerasan dan selanjutnya dimainkan.
“Senjatanya memang isu HAM, klaim genosida, dan buat situasi Papua tidak kondusif supaya mancing reaksi Internasional. Kami aktivis Timur mengutuk aksi KKB yang meresahkan rakyat Timur ras Melanesia. Kita jaga Papua dalam bingkai NKRI,” pungkasnya.