MUI Minta Umat Ikuti Pemerintah, Di Rumah Aja Jangan Mudik

by -3,685,922 views

TARAKAN – Saat ini Indonesia masih berada dalam status tanggap darurat bencana non alam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara, Zainuddin Dalila mengaku prihatin, apalagi dalam skala nasional sudah mencapai 5 ribuan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Kaltara mengeluarkan surat No. 188.44/K.362/2020 dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 14 Tahun 2020 tentang wilayah Kaltara masuk kriteria kondisi tidak terkendali dalam penyebaran virus corona.
“Kalau tidak penting betul, lebih baik kita berdiam diri di rumah. Keluar rumah, kemudian terpapar virus corona, bisa kena suami, istri, anak dan keluarga di rumah,” tuturnya, ditemui Jumat (17/4).
Dalam maklumat Kapolri, masyarakat juga juga diimbau, untuk tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, melakukan pembelian atau menimbun kebutuhan bahan pokok maupun kebutuhan masyarakat lainnya secara berlebihan. Diharapkan tidak terpengaruh dan menyebarkan berita-berita dengan sumber tidak jelas yang dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Kepada umat beragama, sudah paling pas kita ikuti himbauan pemerintah. Tidak papalah kita tutup sementara rumah ibadah. Insha Allah tidak lama, paling satu dua minggu, tapi kalau terus saja orang bergaul ke sana kemari, nanti terjangkit lagi sana sini. Padahal mata rantai penyebarannya hanya dengan tidak ada kontak sesama,” imbuhnya.
Masyarakat juga diimbau agar melaksanakan ibadah Ramadhan tarawih dan sholat lima waktu di rumah untuk sementara waktu. Tidak melaksanakan sholat Jumat hingga keadaan kembali normal dan wajib digantikan dengan shalat dzuhur di tempat masing-masing.
“Sebab Nabi mengatakan, kalau kamu dengar di suatu tempat ada wabah penyakit, maka jangan kamu masuk ke tempat itu. Tapi, kalau wabah itu ada di tempatmu dan kamu ada di tempat itu, jangan kamu keluar dari tempat itu. Nabi melarang jangan sampai kita menularkan dan tertular. Mudahan di Lebaran haji nanti kita bisa silaturahmi lagi,” katanya.
Ia juga menyebutkan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, Pemerintah Kaltara sudah menginstruksikan agar tidak mudik dalam Idul Fitri tahun ini. Dikhawatirkan, kedatangan untuk silaturahmi saat mudik malah menjadi masalah karena salah satunya membawa virus. Bukan jadi rahmat, tetapi akan menjadi musibah untuk keluarga yang dikunjungi.
“Mereka yang seharusnya gembira karena kita datang, tetapi malah menjadi masalah untuk mereka. Syukur kalau sembuh, ternyata kena orangtua kita yang sudah berusia lanjut, gawat betul. Makanya kita ajak masyarakat tahan diri untuk tidak mudik. Sekarang bisa telepon dan berkomunikasi lewat videocall,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *