MediaSiber.com – Ribuan jamaah tabligh akbar dan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tampak memenuhi area Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta.
Dalam kegiatan tersebut, masyarakat yang juga tampak para habaib, ulama, perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se Purwakarta dan para santri sepakat menyatakan penolakannya terhadap upaya politisasi masjid yang dilakukan oleh siapapun.
“Masjid merupakan sarana untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan tempat untuk berpolitik praktis dan memecah-belah ummat. Maka dari itu kita nyatakan stop politisisasi masjid,” kata pengurus DKM Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, RH Sanusi, Kamis (19/4/2018).
Seruan ini pun juga diamini oleh salah satu kiyai dari Purwakarta, Ustadz Asep. Dalam ceramahnya, ia juga merasa prihatin dengan adanya gelaran segelintir masyarakat yang mencoba menjadikan Masjid sebagai lapak politik praktis mereka.
“Bahwa masjid itu sekarang bukan tempat untuk betkampanye, dan masjid itu harus bersih, harus suci dari hal-hal yang haram,” kata Ustadz Asep dalam ceramahnya di Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta itu.
Ia juga meminta kepada siapapun penceramah yang memberikan tausiyahnya di masjid-masjid untuk tidak membawa narasi kebencian yang justru menimbulkan kebencian juga di hati jamaah.
“Masjid adalah tempat untuk berdakwah dan menyebarkan syiar Islam, bukan untuk memperdengarkan kebencian, caci maki dan adu domba,” tegasnya.
Untuk itu, ia juga berpesan kepada seluruh jamaah dan umat Islam untuk saling memakmurkan masjid sehingga tidak lagi bisa disalahgunakan oleh sekelompok masyarakat untuk ajang pencarian suara politik demi memenangkan jagoan mereka.
“Mari kita makmur masjid, mamfaatkan masjid sesuai dengan ketentuan jamaah yang berlaku agar hidup kita semakin barokah,” tutupnya. (red)