Literasi Digital Via Media Mainstream Untuk Hempas Hoax dan Ujaran Kebencian

by -3,460,185 views

JAKARTA – Indonesia merupakan salah satu negara pengguna media sosial terbesar di dunia dan dikenal cerewet di media sosial.

Sayangnya, masyarakat Indonesia memiliki tingkat literasi yang masih rendah sehingga menyebabkan mereka sering lepas kendali yang berbuah ujaran kebencian.

Pemuda Moeslim Jayakarta (PMJ) berharap media mainstream bisa berperan sebagai literasi digital dalam melawan ujaran kebencian di media sosial.

“Literasi digital penting untuk melawan ujaran kebencian. Dan ujaran kebencian tidak hanya muncul dalam hoaks, namun juga informasi yang benar. Selama ini, literasi digital lebih banyak berfokus untuk melakukan penelusuran informasi hoaks,” jelas aktivis PMJ Chaerul.

Maka itu, kata dia, pentingnya upaya menangkalnya. Dan ujaran kebencian sendiri dapat berdampak langsung maupun tak langsung pada meningkatnya kasus-kasus sara yang kemudian akan memicu berbagai kekerasan dan kriminalisasi pada anggota kelompok tertentu.

“Beberapa wilayah di Indonesia yang banyak mengalami dampak dari beberapa kasus penyebaran hoax dan fake-news,” ucapnya.

Dan ia mengajak semua pihak khususnya komunitas media mainstream untuk menangkal efek negatif terpaan konten media. Manfaatkan media untuk hal yang positif di era digital ini.

“Bersama kita lawan hoax, hate speech, fitnah dan SARA didunia digital,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *