MediaSiber.com – Tindak lanjuti hasil rapat koordinasi dengan Kapolri, menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, kemendag, Bulog dan BPOM mengenai stabilitas harga dan pasokan bahan pangan strategis jelang Natal dan Tahun Baru sehari yang lalu, KPPU beserta Tim Satgas Pangan melakukan kunjungan ke 2 (dua) rumah potong hewan di Karawaci Tangerang dan Semanan Jakarta Barat. Kunjungan mendadak ke kedua Rumah Potong Hewan (RPH) Pada malam ini (Selasa malam) dilakukan pada pukul 22.00 WIB untuk RPH Karawaci dan 23.30 untuk RPH Semanan.
Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua KPPU Syarkawi Rauf dan Komisioner KPPU Kamser Lumbanradja ini dimaksudkan untuk melihat kondisi riil dilapangan bagaimana ketersediaan dan harga daging sapi.
“KPPU ingin memastikan agar tidak terjadi gangguan distribusi bahan pangan strategis khususnya Daging Sapi menjelang natal dan tahun Baru yang disebabkan Oleh tindakan anti persaingan Dalam bentuk praktek monopoli maupun kartel bahan pangan,” terang Syarkawi, Selasa (12/12/2017).
Saat ini, berdasarkan data Kementan, ketersediaan Daging Sapi sekitar 70.662 ton untuk bulan Desember 2017. Sementara konsumsi hanya sekitar 50.479 ton sehingga mengalami surplus sekitar 20.183 ton. Hal ini ditambah lagi realisasi impor Pada bulan Desember 2017 yang diperkirakan sekitar 16.000 ton, yaitu 10.000 ton Daging Sapi dan 6.000 ton Daging kerbau.
Data-data ini menunjukkan bahwa pasokan Daging Sapi cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan menjelang natal dan tahun Baru 2018. Berdasarkan hasil pantuan di kedua rumah potong hewan yang dikunjungi diketahui bahwa persediaan daging sapi sangat mencukupi sampai dengan akhir tahun ini dan harga cenderung stabil bahkan turun Rp 1.000/ kg dari harga Rp 42.500 menjadi Rp 41.500/kg Untuk Sapi hidup dibandingkan dengan harga Pada bulan Oktober 2017.
“Dalam kondisi pasokan cukup seperti ini, kita harap tidak ada lagi oknum pelaku usaha yang coba-coba memainkan harga untuk mendapatkan keuntungan yang eksesif,” tegas Syarkawi.
Sebelumnya menurut Syarkawi, KPPU sejak sebulan lalu telah melakukan beberapa langakah antisipatif antara lain, yaitu: (i) memetakan pola produksi dan distribusi komoditas pangan strategis yang terdiri dari 11 Komoditas, yaitu Beras, Minyak Goreng, Gula Pasir Putih, Bawang Merah, Bawang Putih, Kedelai, Jagung, Daging Sapi, Cabai Rawit Merah, Terigu, dan Ayam Potong. (ii) memetakan potensi terjadinya pelanggaran dalam rantai distribusi, yaitu potensi penimbunan dan potensi terjadinya praktek monopoli serta kartel (persekongkolan untuk mengatur harga serta pasokan ke pasar), dan (iii) memetakan pelaku usaha utama di setiap komoditas pangan strategis.
KPPU berharap jelang Natal dan Tahun Baru ini, harga tetap stabil seperti saat Ramadhan dan Idul Fitri yang lalu.
“Kita mengajak pelaku usaha dibidang pangan ini terlibat secara aktif bekerja sama untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan strategis untuk kepentingan masyarakat,” tutup Syarkawi. (*)