JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid menilai, bahwa langkah Polda Jawa Barat menetapkan tersangka dan menahan Habib Bahar bin Smith sudah sangat tepat.
“Saya apresiasi Polri dan Polda Jabar, karena itu sudah tepat menangkap Bahar Smith dalam situasi untuk menyelamatkan umat dari rongrongan dan fitnah,” kata Habib Syakur melalui sambungan telepon, hari ini.
Ia melihat bahwa kasus yang menjerat Habib Bahar bin Smith adalah narasi kebencian dan fitnah di dalam konteks ceramahnya di kawasan Bandung beberapa waktu yang lalu.
Ini momentum Polisi membuktikan bahwa tidak ada kriminalisasi ulama, yang ada adalah memproses hukum ulama yang kriminil.
Menurut Habib Syakur, sangat disayangkan Habib Bahar yang mengaku sebagai pendakwah justru menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian di tengah-tengah umat. Padahal jika melihat dari sisi fungsi ulama, dia harus mencerahkan dan meluruskan informasi, bukannya membakar amarah umat hanya untuk memuaskan sikap politiknya saja.
“Dia tidak menunjukkan diri sebagai ulama yang sejati, yang memberikan kesejukan, kedamaian dan ketenangan kepada umat,” ujarnya.
Bagi Habib Syakur, sikap Habib Bahar adalah bentuk dari perilaku kriminal sebagai seorang warga negara. Jika seandainya ada penindakan hukum terhadapnya oleh Polri, maka itu adalah langkah yang tepat.
“Ini momentum Polisi membuktikan bahwa tidak ada kriminalisasi ulama, yang ada adalah memproses hukum ulama yang kriminil, Bahar bin Smith ini kriminal, karena dari lisannya tidak keluar kata-kata yang baik, yang cenderung malah adu domba,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar publik khususnya para pecinta Habib Bahar bin Smith tidak terpancing emosi dan propaganda yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang bisa saja memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan mereka. Ia khawatir, ketika para pendukung Habib Bahar salah bertindak, justru akan berdampak buruh kepada mereka juga.
“Jadi masyarakat harus menghormati proses hukum yang berjalan, dan saya yakin Polri kerja profesional. Kita tunggu saja,” pungkasnya.