Beredar Kabar Hoax Bahaya Vaksinasi Covid-19, Masyarakat Jangan Terprovokasi

by -2,891,402 views

JAKARTA – Ketua Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III Domberai, Papua Barat, Zakarias Horota, mengajak seluruh masyarakat tidak terprovokasi dengan berbagai kabar bohong tentang bahaya vaksinasi Covid-19.
Horota mengajak warganya untuk mendukung program penyuntikan vaksin Covid-19 secara nasional oleh Pemerintah sebagai.

“Ini masalah pilihan sehat untuk hidup di tengah ancaman pandemi, bukan persoalan diajak atau terpaksa. Oleh karena itu semua pihak ikut mendukung program vaksinasi di Papua Barat,” katanya, hari ini.

Dia mengatakan, Pemerintah tak mungkin mencelakakan masyarakat lewat vaksin Covid-19. Dia pun mengakui, sempat berniat untuk menolak program vaksinasi di wilayah Papua Barat, karena terhasut kabar bohong.

“Saya setelah pikir-pikir, tidak mungkin jutaan nyawa manusia di Papua Barat mau dicelakakan oleh Pemerintah lewat vaksin ini. Dan saya pun bersedia untuk divaksin perdana, karena kami OAP ras Melanesia, sudah sedikit jangan lagi ada OAP jadi korban ditengah pandemi Corona ini,” katanya.

Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Papua Barat resmi dibuka oleh Gubernur Dominggus Mandacan di RS. Provinsi Papua Barat, Kamis, Januari 2021. Penerima vaksin perdana di Papua Barat, adalah Wakil kepala kejaksaan tinggi (wakajati) Papua Barat, Witono.
Witono mengatakan vaksin merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk mengurangi dampak buruk dari penyebaran Covid-19 di Papua Barat.

“Tidak perlu takut, karena saya sudah melaluinya dan saya baik-baik saja setelah divaksin,” kata Witono.

Juru bicara Satgas Covid-19 Papua Barat, Arnold Tiniap, mengatakan vaksin Covid-19 adalah salah satu solusi Pemerintah untuk melemahkan virus Corona.

“Jadi fungsi kerja vaksinasi Covid-19 ini hanya untuk melemahkan virus Corona, jadi ketika disuntikkan ke tubuh manusia, maka tubuh penerima vaksin akan lebih mampu melawan virus Corona ketika terpapar,” ujar Tiniap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *