Jakarta – Turut serta memeriahkan Hari Lahir Pancasila, Relawan Nusantara Untuk Jokowi (N4J) menggelar diskusi virtual bersama Komunitas Agama Cinta. Jadi Pane, SPd, MM Pengurus DPP N4J memberikan sambutan dalam acara Webinar dengan tema “Silahkan Beda Capres & Pilihan Politik 2024, Tapi Satu Dalam Jiwa Indonesia dan Semangat Pancasila” yang diselenggerakan oleh N4J DKI Jakarta.
Kita bisa berbeda pilihan dalam banyak hal, termasuk dalam bidang politik seperti perbedaan Capres dan Caleg, tetapi marilah kita mengutamakan semangat persatuan dan kesatuan atas dasar Pancasila dan Keindonesiaan yang kita cintai ini. Hal itu ditegaskah oleh Dr. RE Nainggolan sebagai Ketua Umum DPP N4J melalui Jadi Pane, SPd, MM dalam webinar memperingati hari lahir Pancasila dengan tema Beda Capres & Pilihan Politik 2024, Tapi Satu Dalam Jiwa Indonesia dan Semangat Pancasila.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya seperti Diasma Sandi Swandaru, S.Sos., M.H (Peneliti Pusat Studi Pancasila UGM Yogyakarta), Gus Sholeh Mz Koordinator Komunitas Lintas Iman Agama Cinta sekaligus Penasehat N4J DKI Jakarta, dan Drs. Indarwanto Sadi Kusnomo, BA, SH, M.Si, Jumat, (2/06/2023).
Masih menurut Dr. RE Nainggolan, MM melalui Jadi Pane, SPd, MM bahwa di tahun politik ini tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kondusivitas dan menjaga ketenanangan untuk kepentingan bangsa.
“Siapapun yang menjadi pilihan kita mari saling menghormati karena perbedaan itu adalah rahmat Tuhan yang harus kita syukuri demi keutuhan NKRI yang kita cintai ini,” tegas Dr. RE Nainggolan, MM lagi.
Ia menjelaskan bahwa DPP N4J ini punya tanggung jawab moral, sama seperti kita semua.
“Pemilu 2024 harus berjalan damai dan bebas dari segala praktik kecurangan agar terpilih calon pemimpin bangsa yang melayani, visioner, berintegritas, dan berjiwa Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai ini,” tegas Dr. RE Nainggolan.
Di akhir sambutannya Dr. RE Nainggolan, MM mengajak untuk meneladani Pancasila dalam perilaku kehidupan kita, terkhusus para pemangku jabatan.
Sementara narasumber yang lain, seperti Gus Sholeh menegaskan bahwa Pancasila sudah Final, NKRI Harga Mati dan Pancasila merupakan hadiah besar untuk Bangsa kita.
“Pancasila dapat menyatukan perbedaan berada ditengah kemajemukan bangsa.” tegas Gus Sholeh.
Pembicara yang lain, yakni Diasma Sandi Swandaru, S.Sos., M.H dari Peneliti Pusat Studi Pancasila UGM Yogyakarta, menegaskan bahwa beda capres dan beda pilihan politik 2024 adalah hal biasa, tapi satu dalam jiwa Indonesia dan semangat Pancasila.
“Kenali culture dan hidup berdampingan walaupun lingkungan berbeda dan beragam.” ungkapnya.
Pembicara selanjutnya Drs. Indarwanto Sadi Kusnomo, BA, SH, M.Si memaparkan bahwa Islam dan Pancasila di Indonesia adalah sejalan.
“Pancasila dan Islam adalah hal yang dapat sejalan dan saling menunjang. Keduanya tidak bertentangan dan jangan dipertentangkan,” tegas Indarwanto lagi.
“Kita tadi mendapatkan pelajaran yang begitu berharga dalam perjalanan bangsa yang majemuk ini. Kita lihat bagaimana sejarah dari gagasan, ide sampai Pancasila itu dilahirkan melalui proses yang cukup Panjang seperti proses yang terjadi di BPUPK (Panitia 8 – 9), dan sampai akhirnya dilahirkanlah Pancasila secara seutuhnnya adalah Hikmatologi sebagai Dasar pemersatu toleransi bangsa.” sambungnya.
Adapun yang menjadi Perumus dalam acara ini adalah Pdt. Dody Lukas dan menjadi Moderator Jhonny Latuheru. Acara ini diikuti oleh beberapa lintas denominasi dan dihadiri oleh para tokoh lintas agama, anggota N4J, tokoh adat, politisi, LSM, pers dan mahasiswa.