Alih-alih Membela Islam, LBH Pelita Umat Menembus Dinding Takdir

by -2,616,785 views

Oleh Ayik Heriansyah

Tagline “Pembela Islam Terpercaya” yang digunakan LBH Pelita Umat, diambil dari kalimat pertama isi qassam (sumpah) Hizbut Tahrir yang berbunyi “an akuuna harisan aminan lil islam. Adab, akhlak dan perilaku para pengacara LBH Pelita Umat membuat tagline ini menjadi tagline kosong tanpa ruh.

Bagaimana tidak, alih-alih mau menjadi pembela Islam terpercaya, menegakkan syariat Islam bab adab dan akhlak pun, mereka sulit. Padahal menegakkan adab dan akhlak merupakan pondasi sebelum menegakkan syari’at di masyarakat dan negara.

AK salah seorang advokad di LBH Pelita Umat, malah diduga melanggar pasal 14 ayat (2), dan/atau pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, dugaan menyebarkan (pemberitahuan) bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat.

Terbukti atau tidak, dugaan ini akan diuji di depan majlis hakim di pengadilan adil, independen, jujur dan terbuka. Yang pasti, majlis medsos risih dengan narasi-narasi AK yang provokatif dan agitatif.

Sebagaimana pengakuan pada salah satu tulisannya, AK adalah anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sudah 13 tahun bersama HTI sejak dari bangku kuliah. Wajar kalau AK istiqamah “ngewirid” kata khilafah dengan bersuara keras.

“Wiridan” yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah saw, dan tidak pernah diamalkan oleh penempuh jalan ruhani menuju Allah swt. Jika dicermati, kegiatan LBH Pelita Umat sebenarnya untuk memberi bantuan dan pembelaan hukum kepada simpatisan, anggota dan pengurus HTI agar dibiarkan bebas “ngewirid” khilafah dengan suara sekeras-kerasnya. Keberadaan LBH Pelita Umat tidak lebih sebagai sebuah siyasat para pejuang khilafah.

Syaikh Zarruq dalam syarah Al-Hikam mengatakan: kehendak hamba tidak memiliki nilai apa-apa karena ia sangat tergantung kepada kehendak Tuhan. Maka, jika seorang hamba menghendaki kedudukan yang tidak diberikan Tuhan, berarti ia telah berlaku buruk (su’ul adab).

Ingin mengubah Indonesia menjadi Khilafah Tahririyah dalam perspektif tasawuf termasuk su’ul adab kepada Allah swt. Himmah dan siyasat seperti itu tentu saja tidak memberi manfaat bagi pejuangnya. Hanya menghabiskan harta, tenaga dan usia dengan sia-sia. Lebih tegas, Syaikh Ibnu Atha’illah mengatakan:

سوابق الهمم لا تخرق أسوار الأقدار

Himmah (Tekad) yang tinggi tidak akan bisa menembus dinding takdir.

Syaikh Zarruq menjelaskan, segala sesuatu yang berjalan di semesta ini sesuai takdir Allah. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh akal, syari’at dan nash-nash agama. Allah swt berfirman:

وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ مُّقْتَدِرًا

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS. Al-Kahfi: 45).
Nabi saw bersabda: Segala sesuatu terjadi denga qadla dan qadarnya, termasuk yang lemah dan cekatan (HR. Muslim dan Ahmad).

Himmah yang tinggi dimiliki dua kelompok manusia yang saling bertolak belakang: kelompok para wali Allah yang terus menegakkan dan mewujudkan keyakinan mereka, kelompok para perindu Tuhan yang tidak henti-hentinya membersihkan diri dari gejola nafsu dan kelompok para pendengki yang tidak henti-hentinya melakukan keburukan.

Apakah himmah para pejuang khilafah termasuk himmah-nya kelompok pendengki? Wallahu a’lam. Namun, setinggi apapun himmah, keputusan tetap di tangan Allah swt. Bagaimanapun siyasat LBH Pelita Umat tidak akan bisa menembus dinding takdir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *