Art Summit Indonesia 8: Membaca Ulang Peta dan Perubahan Dunia Seni Pertunjukan.

by -1,107,831 views

Mediasiber.com, Jakarta-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kembali menggelar festival internasional seni pertunjukan kontemporer: Art Summit Indonesia (ASI). Pada gelaran ke-8 untuk tahun ini, ASI mengusung tema “Membaca Ulang Peta dan Perubahan Dunia Seni Pertunjukan”.

Gelaran kali ini pun, terbilang istimewa karena diselenggarakan secara berkesinambungan dalam dua tahun, 2016 dan 2017. Sebagai bagian dari program tahun 2016, ASI mengadakan lokakarya dan ceramah publik tentang ‘dramaturgi’ oleh Peter Eckersall (USA) di Dia.Lo.Gue Artspace, Jakarta pada Oktober ini.

Lokakarya bertema Dramaturgi diadakan intensif selama lima hari pada 18-22 Oktober 2016 setiap pukul 10.00-17.00 WIB. Lokakarya ini diikuti oleh 25 peserta terpilih yang datang dari berbagai kota di Indonesia. Agenda ini merupakan lokakarya dramaturgi seri kedua. Seri pertama diampu oleh Ugoran Prasad (Yogyakarta-New York), dengan peserta yang sama, yang telah diadakan pada awal Agustus lalu di Kinosaurus, Jakarta.

Jika workshop ditujukan pada praktisi seni pertunjukan (penulis, sutradara, komposer dan koreografer terpilih dari Indonesia), maka ceramah publik tentang dramaturgi dan perkembangannya ini akan menyasar publik umum, sebagai upaya untuk mengembangkan dan menguatkan apresiasi publik terhadap seni pertunjukan kontemporer di Indonesia.

Peter Eckersall adalah Professor of Theater and Performance di Graduate Center, City University of New York. Karya Peter berkisar di praktik pertunjukan kontemporer di wilayah Australasia dan Eropa, dengan fokus ketertarikan pada dramaturgi dan pertunjukan Jepang. Karya-karyanya yang dipublikasikan antara lain: We’re People Who Do Shows, Back to Back Theatre: Performance, Politics, Visibility (co-edited with Helena Grehan, Performance Research Books, 2013), Theatre and Performance in the Asia-Pacific: Regional Modernities in the Global Era (ditulis bersama Denise Varney, Barbara Hatley dan Chris Hudson, 2013) dan Performativity and Event in 1960s Japan: City, Body, Memory (2013). Monografnya yang baru, New Media Dramaturgy (ditulis bersama Helena Grehan dan Edward Scheer) akan diterbitkan oleh Palgrave di tahun 2016. Peter adalah salah satu pendiri Dramaturgies (bersama Paul Monaghan dan Melanie Beddie), dan juga dramaturg mukim di grup pertunjukan kontemporer yang berbasis di Australia, Not Yet It’s Difficult. (BK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *