Ada 5 Catatan Penting Bagi Mahasiswa, Apa Saja Itu?

by -1,098,921 views

MediaSiber.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (UIJ) menggelar diskusi publik di bilangan Utan Kayu, Jakarta Timur, dengan tema “Peran pemuda dan mahasiswa dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Nasionalisme guna Keutuhan NKRI”.

Dalam diskusi tersebut hadir Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Prof Dr Moestopo Beragama, DR. Taufikurahman, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI), dan ratusan orang Mahasiswa berbagai BEM kampus dan organisasi cipayung plus.

Menurut Taufik ada beberapa hal yang perlu dimiliki oleh mahasiswa dan pemuda untuk menjaga keutuhan NKRI dan membumikan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pertama, harus mempersiapkan diri untuk menghadapi era digitalisasi dengan memperkuat nilai-nilai nasionalismenya sehingga tidak terpengaruh dengan ideologi yang datang dari luar yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia,” kata Taufik dalam keterangannya, Senin (18/12/2017).

Selanjutnya menurut Taufik adalah menangkal konten bohong alias hoax dan ujaran kebencian. Baginya, Mahasiswa saat ini harus mampu menyingkirkan hoax dari seluruh lini kehidupan baik individu maupu sosial sekalipun.

“Kedua, serangan hoax di media masa perlu di tangkal oleh mahasiswa dan pemuda, karna mengadu domba dapat mencederai persatuan dan kesatuan kita,” terangnya.

Kemudian rasa nasionalisme pada diri Mahasiswa harus semakin ditingkatkan mengingat ego sektoral karena kultur hedonisme menjadi suatu momok yang harus dihindari oleh kalangan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia saat ini.

“Ketiga, Mahasiswa dan pemuda hari ini tidak merasakan hadirnya nasionalisme dalam dirinya, karna dirasuki oleh nilai-nilai hedonisme yang sudah menggurita,” lanjutnya.

Dan tak kalah penting disampaikan Taufik, bahwa Mahasiswa harus semakin meningkatkan kualitas dirinya sendiri untuk menjalankan tugas besarnya sebagai agent of control. Mahasiswa tidak hanya sebagai kalangan yang hanya bisa menunjuk hidung orang lain saja, melainkan lebih pada peningkatjan kualitas solutif bagi bangsa dan negara.

“Keempat, Fungsi kontrolnya mahasiswa hari ini sering kali kurang memberikan ide-ide solutif terhadap pemerintah, malah cenderung anarkis dan tak terkontrol,” tegasnya.

Terakhir, Taufik memberikan poin bahwa dalam benak Mahasiswa kepentingan bangsa dan negara adalah prioritasnya.

“Kelima, Negara harus masuk dalam alam pikiran mahasiswa dan pemuda untuk menstimulus nilai-nilai nasionalisme,” ujar Taufik. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *