Sudirman – Thamrin Jantung Nadinya Lalu Lintas, Demo 212 Jangan Dijalanan

by -1,803,796 views

Jakarta – Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) KH. Nuril Arifin Husein menyatakan tidak sepakat jika demo susulan 411 yang akan digelar dengan kemasan shalat Jumat berjamaah sepanjang Jl. Sudirman – MH. Thamrin.

Pasalnya, demo 212 “ibadah gelar sajadah” oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) itu dinilai menggangu kepentingan publik yang merupakan Jl. Sudirman – MH. Thamrin itu adalah jantung dan nadinya lalu lintas.

“Ngapain, gak ada risalah. Demo kok sholat Jumat. Sudah tahu itu adalah jantung dan nadinya lalu lintas, nanti kalau ada yang lewat disambit ditempeleng katanya gak sopan. Gak bener itu. Kayak gak ada tempat yang bagus aja,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Nuril.

Hal itu mengemuka usai Ngaji Kebangsaan bertajuk Indonesia Damai NKRI dan Pancasila Harga Mati, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).

Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Jakarta itu mempertanyakan alasan demo dengan shalat Jumat di jalanan tersebut. Kata dia, ada lokasi atau tempat ibadah yang memadai yaitu masjid di Jakarta sangat banyak.

“Sholat jangan di jalan. Sholat di tempat bagus. Sholat itu hubungannya komunikasi antar pribadi dengan Allah Al Kholiq, kalau perlu hatinya. Makanya saat Allahu Akbar, hatinya terbang kepada Allah. Kalau sholat untuk dipamer-pamerin itu bukan sholat, apalagi ganggu lalu lintas. Itu sama sekali tidak diajarkan nabi,” bebernya.

Lebih jauh Gus Nuril mengaku dirinya saat shalat ied itu lebih memilih di Masjid ketimbang di lapangan.

“Saya kalau sholat selalu di Masjid. Terhormat tempatnya dan tidak najis. Ini jalanan diubah jadi masjid itu kan arogan. Jangan mentang-mentang Islam jumlahnya banyak ya mau sak karepe dewe. Harusnya jadi contoh tauladan yang baik dong,” ucap dia.

Gus Nuril menambahkan dirinya mempersilahkan dengan agenda 212 itu. Kendati demikian, kata dia, sampaikan aspirasi nya dengan cara yang baik.

“Kalau demo yang gak baik itu urusan polisi tentara. Jangan mentang-mentang pake pangkat Jenderal dikasih gaji negara tapi lihat begitu diem aja, bodoh juga polisi tentara itu,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *