Sekjen BIMA Minta Polisi “Sikat” Preman Tionghoa di Sunter

by -2,121,844 views

MediaSiber – Sekjen Barisan Insan Muda (BIMA) Syarieg Hidayatulloh menyangkan insiden perkelahian yang terjadi di kawasan Kaffe Unik yang berara di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Jumat (8/12/2017) malam.

“Kami sayangkan mengapa sampai terjadi perkelahian semacan itu,” kata Syarief kepada wartawan, Sabtu (9/12/2017).

Ia menyampaikan perkelahian tersebut bermula ketika ada beberapa pemuda yang sempat terlibat cek-cok mulut beberapa orang pemuda di kaffe tersebut.

“Di kaffe Unik Sunter terjadi sedikit kegaduhah antara sesama teman cek-cok mulut, namun beberapa teman berupaya maksimal untuk mendamaikan, dan suasana mulai dingin,” terangnya.

Kondisi yang sudah mulai kondusif itu justru kembali memanas ketika ada sekelompok pemuda dari etnis Tionghoa justru terkesan tentah memprovokasi polemik itu.

“Yang menjadi persoalanya tiba-tiba di meja lain ada sekelompok pemuda-pemuda keturunan Chinese menyorakin, seperti memperovokasi kejadian itu dan mengasut dengan bahasa ‘sikat’ dan ‘hajar aja’,” tambahnya.

Merasa diprovokasi oleh sekelompok pemuda lain itu, beberapa pemuda yang sempat berpolemik itu langsung mendatangi kelompok pemuda etnis Tionghoa untuk meminta keterangan, mengapa sampai mengeluarkan kata-kata yang bernada provokasi tersebut.

Dan sayangnya respon buruk justru diterima dan pemuda etnis Tionghoa tersebut malah menantang.

“Saat pemudq endatangin meja sebelahnya (kelompok pemuda etnis Tionghoa) dan bertanya alasan kenapa menghasut, malah sekelompok pemuda Chines ini malah balik menantang dan akhirnya terjdi keributan,” sambungnya.

Setelah sempat adu mulut, pemuda etnis Tionghoa malah mendorong pemuda tersebut hingga sungkur dan diinjak-injak.

Dan mirisnya lagi, Syarief mengatakan saat pihaknya menelusuri identitas para pemuda etnis Tionghoa itu, ternyata diketahui mereka merupakan kelompok preman yang biasa berkumpul-kumpul di sekitar kafe itu.

“Setelah kita telusuri ternyata itu sekelomok preman di wilayah kafe tersebut. Kita tidak menyangka sekelompok itu yang ganteng-ganteng ternyata preman,” terang Syarief.

Terkait dengan peristiwa tersebut, Syarief meminta agar polisi bertindak tegas terhadap aksi para preman di kawasan itu.

“Polisi harus mengusut tuntas kejadian tersebut sampai tuntas,” tegasnya

Walaupun begitu, kejadian tersebut juga telah dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok dengan nomor laporan: 184/ K / XII / 2017 / Resor Pel. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *