Jakarta – Ratusan Jama’ah Pengajian Pendukung Ahok Djarot (JAMPE2AJA) antusias mengikuti ziarah ke makam Mbah Priok Habib Hasan bin Muhammad al-Haddad.
Pasalnya, mereka yang terdiri dari rombongan jamaah Majelis Ta’lim Jakut, Jaktim dan Jaksel itu rela antri bergiliran untuk berangkat ziarah bersama-sama sebagai rangkaian pengajian kebangsaan yang diisi tour religi tersebut.
Selain ziarah ke makam mbah priok, tour religi juga akan sambangi makam Luar Batang dan diakhiri ramah tamah di Taman Kalijodo.
Ketua Forum Komunikasi Ulama dan Masyarakat (Forkum) Gus Sholeh Mz mengaku digelarnya berziarah lagi kali ini, para jamaah pengajian yang masih belum mendapatkan giliran ziarah ingin melihat langsung Maqom Habib Hasan Bin Muhammad Al Hadad (Mbah Priok), di Koja, Jakarta Utara dan sejarah-sejarahnya yang kini sudah diresmikan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai cagar budaya.
“Jamaah senang dan antusias dengan wisata religi di Makam Mbah Priok ini. Mereka menyadari bahwa Basuki Djarot begitu perhatian dengan umat Islam hingga dijadikan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya,” kata Gus Sholeh, Senin (27/3).
Selain Gus Sholeh yang mengisi tausiyah kebangsaan, hadir juga Ustadz Lora Rasidi dan Lora Yakub memimpin tahlil dimakam.
Di area makam seluas 3,4 hektar itu, para jamaah juga berdoa agar paslon Gubernur nomor urur 2 Basuki Djarot bisa memimpin kembali ibukota. Dan bisa mensejahterahkan umat Islam kembali.
“Karena jelas terbukti dan nyata ada maslahatnya untuk umat, kami dari Majelis taklim ditiga wilayah Jaktim, Jaksel dan Jakut mendoakan agar Basuki Djarot bisa terpilih kembali sebagai Gubernur DKI,” tambahnya.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan tour religinya ke Luar Batang dan akan diselingi pengajian kebangsaan.
Untuk diketahui, Ahok berhasil menuntaskan masalah kawasan Makam Mbah Priok yang persoalannya sudah terjadi selama bertahun-tahun dan memakan banyak korban, diselesaikan oleh Ahok hanya dalam beberapa minggu saja, Subhanallah. Karena itulah tak heran kalau Ahok konon diangkat menjadi “anak” Habib Hasan atau Mbah Priok,
Selain itu, tambah Gus Sholeh dihadapan jamaahnya, keberpihakan Ahok dalam pembangunan masjid di Jakarta sangat nyata, meski tiap Jumat, banyak masjid diisi dengan kajian “haram memilih pemimpin non-muslim”. fitnah semacam ini yang sering digosipkan di masyarakat. Bahwa Ahok anti-Islam. Bahwa Ahok melarang siswi-siswi Madrasah Aliyah memakai kerudung. Bahwa Ahok melarang penyembelihan hewan kurban di sekolah.
“Semua itu adalah fitnah yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan,” ujarnya.
Masih kata Gus Sholeh, mereka yang kerap menghujat dan menyiyir menutup mata dengan kinerja Ahok yang telah memberangkatkan para marbot masjid dan guru-guru ngaji untuk pergi umroh. Padahal, di zaman sebelum Ahok, dana umroh ini dimanfaatkan oleh para pejabat dan keluarganya.
“Diera sebelumnya Mbah Priok cuma tinggal janji semata dan akhirnya di masa Ahok lah, Makam Mbah Priok ini resmi dijadikan cagar budaya wisata religi. Nantinya, akan dibangun masjid dan sarana-sarana menunjang lainnya dengan standar internasional. Sehingga, bisa memberikan kenyamanan bagi para peziarah atau turis yang mengunjungi,” tukasnya.