Jakarta – Badan Eksekutif Universitas UHAMKA Jakarta menggelar mimbar orasi didepan Kampus menuju aksi 30 Maret bersama Gerakan Mahasiswa Pemuda Bela Bangsa dan Rakyat di Gedung DPR RI.
Presiden Mahasiswa Prof UHAMKA Husnul mengatakan mengapa Indonesia dewasa ini masih saja terombang-ambing dalam segala hal. Masih saja disibukan dengan isu-isu klasik seperti permaslahan ekonomi, budaya, moral bangsa yang makin tergerus bahkan mulai menuju kearah yang terbilang runtuh.
“Budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita sedikit demi sedikit mulai sirna, hal ini ditunjukan dengan adanya krisis-krisis moral yang berkembang dimasyarakat dewasa ini,” kata Husnul, Sabtu (25/3).
Bukan hanya itu, lanjut dia, sumber daya alam Indonesia pun hampir sekitar 80 % nya dikuasai oleh kolongmerasi-kolongmerasi asing yang seharusnya menjadi aset nasional. Kemudian hukum bermata tumpul keatas dan tajam kebawah. Kemiskinan pada September 2016 lalu memperlihatkan angka yang membuat mata pedih, terlihat capainya sampai 73,19 persen. Juga pada pengangguran, tahun 2017 lalu menunjukan angka 3,4 juta orang.
“Tugas mahasiswa sebagai agent of change dan Agent of control harus berjalan detik ini juga,” terang dia.
Pihaknya pun menagih kepada pemerintah untuk menyelasaikan segenap permasalahan yang menimpa bangsa ini. Dan mengajak kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk turun kejalan pada Kamis dan Jumat tanggal 30-31 Maret 2017 di Gedung DPR RI dengan tuntutan :
Pertama, tuntaskan kasus korupsi yang ada di indonesia saat ini terjadi seperti, E-KTP, dan kasus korupsi yang belum diselesaikan.
Kedua, tegakkan hukum seadil-adilnya dan Tangkap Penista Agama
Ketiga, kembali kejati diri bangsa Indonesia (Pancasila dan UUD 1945 yang Asli).
Keempat, tolak komersialisasi pendidikan (pendidikan mahal).
Terakhir, evaluasi kinerja Jokowi ( Naikan Gaji TNI, POLISI, Guru dan Buruh ).
“Kami harap pemerintah dapat mengabulkan tuntutan kami dengan lapang dada dan penuh kesadaran atau Revolusi,” tandasnya.