Kerja Keras Jaksa Termuda Bohal P Lubis Layak Diacungi Jempol, Layak Tempati Posisi Kejari Tigaraksa

by -1,371,006 views

Jakarta – Maraknya peredaran narkoba di Indonesia masih menjadi sorotan publik dan masih membuktikan tingginya permintaan dari para pecandu. Untuk itu, ada upaya khusus supaya bisa memutus mata rantai antara pasokan narkoba dari bandar dengan para pencandu.

Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) menyatakan akan terus mendukung penuh segala upaya aparat penegak hukum dalam melakukan pemberantasan narkoba, apalagi sudah ada sinyal dari Presiden Jokowi yang memerintahkan perang terhadap segala bentuk kejahatan Narkoba sehingga diperlukan upaya konkret penegakan hukum.

Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum berada di garda terdepan pemberantasan Narkoba, dan narkoba merupakan perkara pidana umum yang paling banyak ditangani Kejaksaan. Pada pemerintahan Jokowi-JK, Kejaksaan sudah dua kali mengeksekusi mati bandar narkoba salah satunya adalah Freddy Budiman.

Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa pun sengaja menaruh perhatiannya kepada Kasie Pidum Jakbar Bohal P Lubis yang disebut-sebut memiliki track record cukup berprestasi melakukan eksekusi gembong narkoba Freddy Budiman tersebut. Meskipun Freddy memiliki pengaruh dalam peredaran narkoba di Indonesia, kata Willy, keberanian Bohal layak diacungi jempol.

“Bohal layak diacungi jempol karena keberaniannya, padahal saat itu tidak ada yang mau berani ambil resiko mengeksekusi Freddy Budiman yang sangat ditakuti dan juga memiliki beking cukup banyak dari berbagai pihak,” tegas Willy, di Sekretariat Bersama Jakarta, hari ini.

Maka sudah sepantasnya, kata dia, Jaksa Agung memberikan perhatian khusus kepada Bohal dan Jari 98 mengusulkan mendapatkan jabatan yang layak yakni Kejari Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Pihaknya menyakini, Bohal bisa menjadi ujung tombak Korps Adhyaksa untuk tidak memberi ruang gerak para koruptor dan bandar narkoba.

“Mantan aktivis 98 dari Forum Kota (Forkot) itu pasrah kepada Allah SWT dan tidak ingin generasi muda hancur harapan kedepan pada akhirnya pilihan untuk menandatangani eksekusi Fredy Budiman itu dilakukan olehnya tanpa berpikir panjang,” ujar Willy.

Disebutkannya, sejak menjabat sebagai Kasie Pidum Kejari Jakbar, Bohal menyelesaikan 2300 perkara yang cukup fantastik dan ini diakui telah menoreh sejarah di Korp Adhyaksa. Sehingga banyak elemen pergerakan ikut mengapresiasi kinerja mantan Kasie Intel Bogor itu dengan cara bersurat kepada Presiden RI, Menkopolhukam, Sekneg, Komisi I, Komisi III, Jaksa Agung, Kapolri, Menhukam dll.

Bohal P Lubis dan KPKSaat menjabat Kasie Pidsus Indramayu Jabar, Bohal juga mampu memborgol koruptor Agung Rijoto dan membawanya ke Lapas terdekat tanpa kompromi. Juga menangani perkara lainnya diantaranya kasus Angka Hong terkait korupsi Ramayana Jambu Dua Bogor dan semua perkara bisa diselesaikannya dengan manis oleh Jaksa Muda ini. Selain itu, Bohal juga salah satu inisiator lahirnya organisasi Masyarakat Peduli Jaksa (MPJ) agar segala gagasan bisa dituangkan untuk membangun citra Korp Adhyaksa itu makin dicintai oleh masyarakat.

“Anggota Komisi III tidak sedikit ikut mengapresiasi dan memberikan pujian atas kinerja Bohal P Lubis,” sebutnya.

Sebagaimana Jaksa Agung HM. Prasetyo mengambil sikap menjadikan Jaksa Termuda lainnya sebagai Kejari di wilayah Bali. Menurut Willy, usul ini kemudian menjadi harapan semua masyarakat guna menghadapi sebuah tantangan dan konsekuensi dalam mewujudkan program Nawacita, memberantas narkoba dan korupsi.

“Sudah saatnya Jaksa Agung bisa mengimplementasikan visi misi Nawacita Presiden dalam upaya memberantas korupsi dan peredaran narkoba di Indonesia. Kehadiran dan penempatan Bohal bisa menjadi solusi alternatif agar Kejaksaan tak lagi mandul memberikan shock terapy kepada para koruptor kakap, kami yakin Bohal tidak akan memberikan ruang maupun celah kepada monster kerah putih,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *