Jakarta – Komite Aksi Mahasiswa Pemuda Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) mengapresiasi langkah aparat Kepolisian Polda Metro Jaya dibawah kepemimpinan Irjen Pol. Mochamad Iriawan yang dengan merespons cepat meringkus pelaku penyekapan dan pembunuhan sadis terhadap Dodi Triono dan keluarganya di rumah mewah bilangan Pulomas, Jakarta Timur.
“Dalam waktu yang cepat yakni 27 jam, aparat Polisi berhasil mengamankan para pelaku. Publik sangat mengapresiasi kinerja Kapolda Metro dan bawahannya,” tegas Ketua Presidium Kamerad Hari Pertama hari ini.
Kata Haris, para pelaku yang diciduk di kawasan Tambun, Bekasi, Jawa Barat itu juga tidak terlepas dari kerjasama anak buah Iriawan yakni Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho dan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro AKBP Hendy F Kurniawan.
“Prestasi ini juga patut diberi penghargaan oleh Kapolri Tito Karnavian dengan kerjasama yang cukup apik. Kesigapan Polda Metro dalam satu hari bisa ungkap itu luar biasa,” ucap dia.
Selain itu, Haris juga mendorong pihak penyidik kepolisian untuk menerapkan pasal maksimal yaitu pidana mati kepada para pelaku perampokan Sadis tersebut.
“Hukuman mati sangatlah layak bagi para pelaku Pulomas tersebut. Sebab, apa yang dilakukan cukup sadis dan meresahkan banyak orang,” tandasnya.
Seperti diketahui, 11 orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa kemarin. Enam orang tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa ini.
Enam korban tewas, yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.
Sementara lima korban selamat adalah dua anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13) dan Fitriani (23). Serta tiga asisten rumah tangga bernama Emi (41), Santi (22), dan Windy (23).