Kalau Ada Orang NU untuk Apa Pilih yang Lain, Coblos Nomor 2

by -1,878,396 views

Jakarta – Ketua Forum Komunikasi Ulama dan Masyarakat (Forkum) Gus Sholeh Mz mengajak muslim di Indonesia khususnya jamaah pengajian pendukung Ahok Djarot (Jampe2aja) dan warga Nahdliyin untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin sebagai ciri dan karakter Indonesia harus dijaga dan dipertahankan.

“Ini yang harus dibela warga Nahdiliyin di Indonesia saat ini, khususnya di Indonesia. Ayo kita jaga bersama Islam rahmatan lil alamin dan NKRI!,” tegas Gus Sholeh Mz, dalam pengajian blusukan di wilayah Jakarta Timur, Selasa (4/4).

Lebih lanjut, Gus Sholeh mengakui fenomena saling menghujat saat ini yang banyak terjadi apalagi dalam Pilkada DKI Jakarta. Bahkan ada yang memutus silaturahim, padahal itu yang dibenci dan dilaknat oleh Allah SWT.

“Kalau pilih nomor dua, jangan takut dikafirkan. Sebab itu hak prerogatif Allah SWT dan enggak boleh mengkafirkan. Enggak boleh saling mengkafirkan emangnya surga punya nenek moyang mereka,” kata Gus Sholeh.

Dikatakan Gus Sholeh, Basuki Djarot dalam kebijakan programnya sangat Islami dan lebih NU serta menghormati ulama Nusantara. Dia mencontohkan komitmennya Basuki Djarot untuk membantu sekolah dan madrasah NU yang saat ini kondisinya kurang baik. Dan memberikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Santri khusus bagi warga DKI Jakarta yang ingin mondok di Jawa dan daerah lainnya. Selain itu, Djarot merupakan orang Jawa Timur yang NU tulen.

“Jadi KJP Santri ini diperuntukkan bagi orang Jakarta yang ingin mengirim anaknya menjadi santri di Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, Jawa Barat dan daerah lainnya akan tetap dapat KJP dari Jakarta,” jelas Gus Sholeh.

“Kalau ada orang NU untuk apa pilih yang lain dalam Pilkada. Kita pilih pasangan nomor urut dua,” ujar Gus Sholeh.

Gus Sholeh mengaku kagum dengan keberpihakan Basuki-Djarot terhadap kalangan nahdliyin dan makam ulama juga dilestarikan seperti makam Mbah Priok yang sudah dijadikan cagar budaya religius. Dan makam para ulama di Betawi semua dilestarikan dan kalau ziarah lebih nyaman.

“Dalam Islam, tak semua harus berperang dan mencari nafkah. Harus ada satu golongan yang tafakkur fiddin, agar nanti kalau pulang dari mondok bisa merawat umat. Mereka inilah santri-santri yang kini diperhatikan Pak Djarot. Mari tunjukkan wajah Islam damai dan rahmatan lil alamin yang akan menjaga Islam dan Pancasila,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *