Distributor di Kab Alor Diminta Tak Melakukan Penimbunan Sembako Jelang Lebaran

by -2,554,763 views

Kab Alor – Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah, pemilik distributor UD. Heradiak H. Hamzah yang merupakan salah satu distributor terbesar di Kab. Alor berkomitmen akan terus menjaga keutuhan dan kerukunan yang selama ini telah terbina.

“Jangan ada yang terprovokasi oleh ajakan atau hasutan dari oknum pegiat politik maupun partai politik tertentu. Tolak isu SARA dan berita hoax pasca pelaksanaan pesta demokrasi,” ungkap Hamzah, hari ini.

Lebih lanjut, Hamzah menghimbau kepada para pelaku usaha lainnya di Kab. Alor agar tetap menjaga kestabilan harga dan stok sembako jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H Tahun 2019.

Hal senada juga dilontarkan Kepala Dinas Perdagangan Kab. Alor Muaz A Kammis agar seluruh distributor yang ada di wilayah Kab. Alor tidak melakukan penimbunan sembako.

“Mari kita membantu untuk mendistribusikan kebutuhan pokok kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau agar tidak terjadi gejolak di tingkat Konsumen,” jelasnya.

Untuk diketahui, persoalan kelangkaan sembako akan terus terjadi di wilayah Indonesia khususnya di wilayah NTT. Isu yang terus berkembang ini sengaja dihembuskan menjelang Hari Idul Fitri maupun perayaan Natal. Sering juga ditemukan berbagai kenaikan harga sembako secara signifikan akibat dari kurangnya stok/ persediaan barang, berbagai alasan yang dikeluarkan oleh pelaku usaha antara lain : faktor cuaca yang tidak menentu, kelangkaan yang diiakibatkan oleh mekanisme pendistribusian dan lain sebagainya.

Kab. Alor dengan Ibu Kota Kalabahi merupakan salah satu wilayah NTT yang memiliki pelabuhan laut sehingga kebutuhan sembako dan bahan dagangan lainnya di distribusikan dari kota Kupang melalui jalur Laut hal ini menyembabkan ketergantungan akan distribusi sembako melalui transportasi Laut. Disisi lain dari segi Mata pencarian penduduk wilayah Kab. Alor sebagian besar adalah bertani, selain bertani terdapat usaha lain seperti peternakan dan industri kerajinan kecil – kecilan sehingga belum mampu untuk menunjang pembangunan daerah bidang ekonomi.

Kab Alor sendiri memiliki 17 Kecamatan yang masing-masing kecamatan jika dilihat dari pendapatan maka masih sangat bergantung terhadap kebijakan pemerintah, sementara aktivitas perdagangan di Kab. Alor dikuasai oleh beberapa distributor yakni pelaku usaha diantaranya UD. Heradiak yang menguasi perdagangan hampir seluruh Kecamatan di Kab Alor.

Sehingga dikhawatirkan Pasca pelaksanaan Pilpres Maupun Pileg serta jelang perayaan Hari Idul Fitri tahun 2019 akan memonopoli harga yang dapat menibulkan inflasi maupun gejolak harga pada masyarakat Kab. Alor.

Pasca pelaksanaan Pilpres saat ini telah muncul berbagai isu yang viral di media sosial yang bernuansa sara dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI dan melunturkan rasa nasionalis dan cinta tanah air dari seluruh elemen bangsa. Isu ini disinyalir sengaja dihembus / diciptakan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan politiknya dalam Pileg dan Pilpres tahun 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *