Budi Gunawan Sosok Pendamping Jokowi, Jenderal Santun Miliki Interpersonal Skill Diatas Rata-rata

by -2,187,533 views

Jakarta – Meskipun perhelatan Pilpres 2019 masih dua tahun lagi, namun sejumlah nama mulai bermunculan sebagai kandidat Capres dan Cawapres 2019. Untuk Capres 2019, Jokowi dan Prabowo lagi-lagi masuk radar yang bakal dicalonkan kembali di laga tersebut.

Sementara untuk sosok Cawapres, juga banyak potensial yang bakal menjadi orang nomor dua di Republik ini, salah satunya adalah Kepala Badan Intelijen Negara (Kabin) Budi Gunawan. Nama Budi Gunawan ini masuk nominasi karena dianggap loyal dan orang dekat Megawati Soekarnoputri dan elite PDIP.

Wasekjen Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) Ferry Supriadi pun mengakui sosok Jenderal bintang empat yang cukup moncer karirnya dan lumayan cemerlang di kepolisian. Selama 33 tahun berkarir banyak prestasi yang telah ukirnya bahkan pada saat menjadi ajudan Wapres dan Presiden Megawati Soekarnoputri, BG menjadi andalan untuk ‘menyuarakan’ kepentingan reformasi di tubuh Polri di masa itu sehingga keberhasilan reformasi yang terjadi hingga saat ini tak lepas dari perannya di era Megawati.

“Kami rasa figur Cawapres pendamping Jokowi jika diisi Budi Gunawan akan sangat menentukan kemenangan di Pilpres 2019 nanti. Beliau memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata,” ungkap Ferry, hari ini.

Tak hanya kemampuan berkomunikasi, lanjut Ferry, melainkan juga dalam menghasilkan produk Polri seperti Undang-Undang. Bahkan, kata dia, BG menjadi pimpinan tim yang ditugaskan untuk melakukan reformasi struktural Polri. Selain memiliki jaringan yang luas di internal maupun eksternal Polri, BG juga dikenal sebagai pemikir dan memiliki terobosan salah satunya, pembangunan sentra pelayanan terpadu di tingkat Polsek dan Polres.

Akpol angkatan 1983 itu tercatat sebagai Jenderal termuda di Polri saat dipromosikan naik pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri, kemudian menjabat Kepala Selapa Polri, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol selama 2 tahun, lalu kemudian dipromosikan menjadi Kapolda Jambi yang merupakan Polda tipe B. Tak lama kemudian dia dipromosikan naik pangkat bintang dua (Irjen) dengan jabatan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv BinKum), kemudian dia sempat mutasi dengan jabatan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) lalu dipromosikan menjabat di kewilayahan sebagai Kapolda Bali yang merupakan Polda tipe A.

Budi Gunawan akhirnya meraih pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) ketika dipromosikan dengan jabatan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) yang membawahi lembaga-lembaga pendidikan seperti Akademi Kepolisian (Akpol), Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (SESPIM), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), dan lainnya.

“Penunjukan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN didukung elemen masyarakat sipil agar reformasi Intelijen dapat berjalan. Budi Gunawan telah menjalankan visi dan misinya mewujudkan BIN yang semakin profesional, objektif dan berintegritas guna mendukung sistem Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian,” terang Ferry.

Ferry melanjutkan dengan kepemimpinannya di BIN, dia telah menerapkan optimalisasi peran meningkatkan kinerja dalam melakukan upaya pekerjaan dan tindakan deteksi dini dalam rangka pencegahan, penangkalan dan penanggulangan terhadap ancaman yang mungkin timbul dan mengancam keamanan nasional. Sedangkan optimalisasi kemampuan berarti meningkatkan kapasitas personel, teknologi, sistem manajemen, SOP dan budaya organisasi agar mampu menjalankan peran BIN dengan lebih optimal.

Oleh karenanya, lanjut Ferry, menjelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019 – 2024, perlu untuk di cari figur alternatif yang cocok untuk mendampingi Joko Widodo. Dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia belum pernah ada sosok Jenderal Polisi yang maju dalam pencalonan Presiden atau Wakil Presiden. Di era keterbukaan demokratisasi sekarang ini di lingkungan Kepolisian banyak sosok Jenderal Polisi yang memiliki kemampuan dalam Kepemimpinan Nasional sehingga layak menjadi pendamping Joko Widodo.

“Keberhasilan Jenderal Pol. Budi Gunawan dalam berkarir di Kepolisian dengan jabatan terakhir sebagai Wakapolri dan kemampuan beliau di dalam memimpin Badan Intelijen Negara (BIN), sudah layak menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Joko Widodo periode 2019 – 2024,” tuturnya.

“Politik itu cair dan dinamis, jadi sah-sah saja Budi Gunawan dijagokan sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019 nanti,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *