Aksi Bela Lukas Enembe, MPP Suguhkan Tari Adat Papua Minta KPK Minta Maaf

by -2,747,240 views

JAKARTA – Ratusan masyarakat Papua mengatasnamakan Masyarakat Peduli Papua (MPP) menggelar aksi teatrikal di pelataran Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (22/2/2019).

Kehadiran mereka diiringi dengan tarian khas daerahnya lengkap dengan mengenakan pakaian adat. Mereka datang ke KPK bertujuan untuk mendesak lembaga antirasuah yang dipimpin Agus Rahardjo itu agar meminta maaf kepada Gubernur Papua Lukas Enembe dan rakyat Papua.

“Melalui Aksi Bela Gubernur Lukas Enembe ini, kami tidak patah arang akan terus mengingatkan kepada KPK segera meminta maaf kepada rakyat Papua. Stop kriminalisasi terhadap Lukas Enembe,” tegas Koordinator aksi Sakeus.

Tarian yang dilakukan oleh putra-putri Papua itu menarik seluruh pengunjung KPK baik awak media, aparat Kepolisian maupun warga yang berada di sekitar gedung KPK lantaran mereka menikmati tarian asal Papua tersebut.

Kata Sakeus, tarian ini sebagai bentuk dukungan kepada Gubernur Lukas Enembe dan krititikan kepada lembaga antirasuah lantaran bertindak tanpa dasar dan berupaya mengkriminalisasi Lukas Enembe.

“Melalui sajian tarian adat asli Papua ini, kami kembali meminta Agus Rahardjo cs berhenti mengkriminalisasi dan melakukan pembunuhan karakter terhadap Gubernur kami. Kami yakini ini ada skenario jahat bermuatan politis untuk menjatuhkan nama Lukas sendiri yang kini mendukung Capres 01 Jokowi – KH. Ma’ruf Amin,” tuturnya.

Kemudian MPP juga memberikan pilihan kepada KPK yakni meminta maaf atau membayar denda adat senilai Rp 10 Triliun. Karena KPK telah membuat kesalahan yang sangat fatal, bertindak tidak profesional.

“Apabila KPK tidak meminta maaf setiap hari kami akan penuhi KPK bahkan membawa massa lebih banyak lagi sampai KPK resmi meminta maaf,” pungkasnya.

Disela-sela aksinya, massa pendukung Lukas Enembe kembali melakukan bakar ban bekas sebagai wujud kekecewaan mereka atas tindakan KPK yang tak kunjung meminta maaf.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *