Agitasi Faizal Assegaf Dinilai Mirip PKI yang Lawan Pemerintah

by -1,428,305 views

Jakarta – Aktivis 98 tergabung dalam Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) menyayangkan pernyataan-pernyataan kontra opini yang kerap dilancarkan aktivis Progres 98 Faizal Assegaf (FA) yang seolah-olah negara dalam keadaan genting saja.

“Kontra opini yang dibangun oleh Faisal Assegaf ini sengaja digoreng untuk menjatuhkan salah satu paslon Gubernur dan image pemerintahan Jokowi,” kata Wasekjen Jari 98 Ferry Supriadi, Jumat (7/4).

Kendati demikian, Ferry mengaku sah-sah saja FA memberikan pernyataan kontra opini bahkan kritikan tajam yang selama ini dikenal sebagai aktivis yang sangat rajin mengkritik Jokowi. Apalagi, FA dikenal sebagai pendukung Prabowo.

“Tapi saya merasa kasihan dengan masyarakat awam yang harus menelan mentah-mentah informasi yang disampaikan FA ini. Mudah-mudahan masyarakat bisa sadar dengan upaya gorengannya itu,” kata Ferry.

Dikatakan Ferry, analisis FA sama halnya pernyataan yang sok tahu dan nampak ngawur. Terakhir kali soal artikel tulisannya berjudul “Situasi Genting bila Istana Copot Panglima TNI Pasca 19 April”.

Dalam tulisannya itu dinilai ada penggiringan sesat bahwa akan muncul isu tak sedap bahwa bakalan Istana akan mencopot Gatot pasca Pilgub DKI 19 April.

“Ini analisis yang luar biasa sekali, tapi ngaco. Pemerintah harus hati-hati, jangan termakan mentah-mentah. Ada upaya adu domba, pemerintah sengaja dibenturkan dengan TNI. Penggiringan sesat seolah-olah pemerintah hendak mencopot Panglima TNI saja. Jangan munculkan fitnah-fitnah keji yang dilontarkan ke pemerintah lah, beri kritik saja yang membangun,” jelasnya.

Ferry juga berpesan kepada pemerintah dan tidak perlu mendengarkan suara vokalnya. Sebab, kata dia, Progress 98 sendiri tidak memiliki basis massa cukup besar seperti FPI ataupun FBR.

“Kalau menurut kita ya biarkan saja, tidak usah didengarkan. Toh dia juga tidak punya pengikut setia yang jumlahnya seperti Habib Rizieq. Ya kalau dia memfitnah atau ada bukti awal sebagai corong provokator, Polisi khususnya Dirkrimum Polda Metro Kombes Rudy Heryanto tidak perlu sungkan-sungkan ciduk saja. Rakyat butuh ketenangan dan dukung Polri untuk penegakan supremasi hukum,” cetusnya.

Sebab, Ferry melihat model tulisan FA ini cenderung agitasi atau menghasut masyarakat untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Cara-cara yang dilakukan ini mirip-mirip cara PKI, agitasi propaganda. Tidak peduli apakah info yang disampaikan itu benar atau bohong, yang penting dampaknya akan memperkeruh suasana.

“Ini adalah gerakan yang kontra dengan aktivis 98,” tukasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *