Peka Ancaman Terorisme, Aktivis Muda NU : Waspada Kaderisasi Lewat Medsos

by -1,272,000 views

JAKARTA – Kasus terorisme yang berangkat dari kajian radikal keagamaan ini bukan hal yang baru di Indonesia. Namun hal yang pertama kali harus disepakati bersama adalah bahwa tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarakan kekerasan maupun teror dalam menyebarkan paham ideologi keagamaannya.

“Internet dan media sosisal hari ini sudah menjadi tren kaum milenial untuk mendapatkan sumber informasi. Dan media sosial juga sangat berpotensi dijadikan arena kaderisasi kelompok-kelompok radikal dan terorisme melalui narasi dan konten-konten yang terus mereka produksi sebagai alat pikat dan propaganda,” tegas Aktivis Milenial NU Dimas Prayoga.

Hal itu disampaikan dalam Diskusi online “Menolak paham radikal di kalangan intelektual muda” yang diinisiasi oleh Forum Mahasiswa dan Pemuda Bogor-Jakarta, hari ini.

Aktivis Muda NU itu meminta agar negara harus jeli membaca dan merespon fenomena ini. Dan kaum muda khususnya mahasiswa disarankan bisa menjadi garda terdepan untuk menangkal paham-paham radikal keagamaan tersebut.

“Tentunya dengan cara-cara yang adaptif dan kontekstual di era sekarang ini,” katanya.

Dikatakannya, sinergi menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh Negara dalam upaya memutus rantai penyebaran paham radikal dan terorisme ini. Melalui narasi-narasi pembanding yang lebih segar mengenai konsep Moderasi Beragama dan Islam Kebangsaan yang dikolaborasikan dengan kelompok-kelompok Mahasiswa dan Ormas Islam yang memiliki sejarah perjuangan panjang untuk terus setia terhadap Pancasila dan NKRI seperti NU dan Muhammadiyah.

“Sinergi adalah kunci negara memutus rantai penyebaran paham radikal dan terorisme,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *