Di Diskusi KMI, Dosen Yarsi Yakin Pengalaman Erick Thohir Bis Diandalkan Kelola BUMN

by -2,317,834 views

Jakarta – Dosen Pasca Sarjana Program Magister Kenotariatan Universitas Yarsi, Chandra Yusuf merasa optimistis terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin oleh Erick Thohir. Terlebih adanya wajah-wajah baru yang diangkat oleh Menteri BUMN.

“Apalagi Pak Erick sendiri punya segudang pengalaman,” kata Chandra dalam acara Diskusi Publik Kaukus Muda Indonesia (KMI) dengan Tema “Masa Depan BUMN Periode Kedua Pemerintahan Jokowi” yang digelar di Hotel Central Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Komisaris PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Defy Indiyanto Budiarto mengatakan, bahwa Menteri BUMN harus bekerja keras, harus berani dalam bertindak demi membangun bangsa.

“Presiden mempercayakan BUMN kepada pak Erick Thohir bukan tanpa alasan. Tinggal menunggu sepeti apa prestasinya nanti,” kata Defy.

Ia juga menekankan agar anggaran BUMN dikelola sesuai arah misi BUMN, harus produksif sehingga berdaya guna. Di sisi lain, harus tersedia juga dana corporate social responsibility (CSR) untuk seluruh lapisan masyarakat.

“BUMN harus dikelola dengan menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara objektif dan profesional,” tuturnya.

Sedangkan menurut Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menyatakan, bahwa presiden Jokowi cukup berani menempatkan menteri dari kalangan profesional terutama dalam pengelolaan BUMN.

Dia berharap Menteri BUMN Erick Thohir mampu mempertimbangkan keberlangsungan masa depan bangsa dan negara.

Selain itu, Bima juga menyoroti persoalan BUMN yang memiliki banyak pembiayaan di bidang infrastruktur.

“Saat ini BUMN memiliki pembiayaan yang besar dalam proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan. Kita melihat seolah-olah utang BUMN masih wajar dan masih bagus-bagus saja, padahal 2025 utang jangka panjang menjadi ancaman,” ujar Bima.

Kemudian ia juga memberikan penjelasan bahwa kekhawatirannya terkait ancaman itu berdasarkan kondisi ekonomi global dengan adanya perang dagang.

“Kalau misalnya terjadi perang dagang atau resesi dunia. Apalagi perang dagang saat ini bukan hanya terjadi antara Amerika dan China, tapi juga perang dagang Korea dan Jepang. Sehingga utang jangka panjang BUMN menjadi ancaman,” terangnya.

Berbeda dengan Bima, Founder KAHMIPreneur Kamrussamad melihat optimistik BUMN dalam menyokong pertumbuhan ekonomi bangsa.

Ia merasa optimis keberadaan BUMN ke depan akan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada pertumbuhan ekonomi bangsa.

“Sebagai pelaku usaha dan mewakili KAHMIPreneur, kami nilai bahwa membentuk holding BUMN merupakan langkah yang tepat bagi Pemerintah terutama, Pemerintahan Jokowi periode kedua,” ujarnya.

BADAN usaha milik negara (BUMN) sebagai tulang punggung perekonomian bangsa dan mampu mendongkrak roda perekonomian nasional perlu dikelola secara profesional di segala sektor agar menjadi lebih kuat, berdaya saing, dan memberikan manfaat optimal kepada negara dan masyarakat.

“Untuk menghasilkan daya saing yang kompetitif, BUMN bisa merangkul entrepreneur potensial sebagai mitra agar terjadi hubungan simbiosis saling menguntungkan bagi kedua pihak,” ucap Founder KAHMIPreneur Kamrussamad dalam penyampaian materinya.

Acara Diskusi Publik Kaukus Muda Indonesia (KMI) terselenggara atas kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan Bank BTN (Persero) Tbk. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *