Rakyat Indonesia Butuh Kedamaian, Tangkap Si Pembuat Gaduh

by -1,515,123 views

Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) meminta kepada aparat Kepolisian untuk tidak melupakan berbagai macam kasus yang telah menjerat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Pasalnya, kasus itu sepertinya sudah tidak terdengar lagi dan bagaikan lenyap ditelan bumi.

Mulai dari kasus penghinaan simbol negara dengan menuding adanya simbol palu dan arit dimata uang yang baru, diduga menghina agama Kristen, menghina dasar negara Pancasila yang disebut Pancasila tempatnya dipantat, chat mesum yang membuat risih para orang tua dinegeri ini. Selanjutnya, kasus penghinaan terhadap budaya Sunda, kasus yang mengancam akan membunuh Pendeta-Pendeta Kristen untuk balas dendam insiden Tolikara, penghinaan aparat negara dan profesi Hansip dengan menyebut pangkat Jenderal otak hansip hingga jelang pencoblosan yang baru-baru ini dilaporkan ke Bareskrim.

“Negara tidak boleh kalah dengan kelompok yang berusaha mencoba memecah belah persatuan dan kesatuan. Tangkap kelompok yang anti Pancasila, negara harus terapkan equality before the law sekalipun itu sosok yang dianggap kontroversial Habib Rizieq Shihab,” ungkap Wasekjen Jari 98 Ferry Supriadi, hari ini.

Lebih lanjut, Ferry memastikan bahwa semua warga negara tanpa pandang bulu perlakuan hukumnya sama. Jangan sampai ada anggapan negara sengaja melakukan pembiaran terhadap Rizieq Shihab.

“Jangan biarkan juga Rizieq melakukan provokasi terus-terusan dan membuat gaduh negara. Polisi harus tegas, tangkap provokator-provokator yang buat gaduh negara. Oposisi dan kritisi boleh tapi ada etikanya, terlebih lagi yang bersangkutan menyandang status ulama. Publik menanti gebrakan Polisi untuk tindak tegas Rizieq Shihab,” sebut dia.

Dia pun mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu selamatkan Pancasila dan NKRI dari ideologi radikal yang telah berusaha merongrong kedaulatan Pancasila dan NKRI. Ferry juga mmendukung penuh jika pemerintahan Jokowi-JK memberangus keberadaan mereka melalui TNI/Polri.

“Mari ciptakan situasi kamtibmas yang benar-benar aman, nyaman dan kondusif. Masyarakat butuh kedamaian, mari rawat Kebhinnekaan dan rawat juga nusantara. Berangus, dan tindak tegas keberadaan kelompok yang memecah belah persatuan dan kesatuan,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *