HT Belum Jadi Pemimpin Saja Sudah Arogan, Pendemo Dibubarkan Paksa !!

by -1,364,549 views

Jakarta – Presidium Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (KAMERAD) mengecam segala bentuk kekerasan yang menimpa anggota Kamerad yang melakukan aksi unjuk rasa di DPP Perindo Menteng Jakarta Pusat, Selasa (20/6).

Kejadian tindakan represif yang diduga oleh preman bayaran Perindo itu berawal ketika puluhan anggota Kamerad menggelar unjuk rasa didepan DPP Perindo menuntut untuk mengusut tuntas dugaan pengancaman Jaksa Yulianto yang dilakukan oleh Ketua Umum Perindo sekaligus CEO MNC Group Hary Tanoe Soedibyo.

“Kami mengecam keras aksi represif yang diduga preman bayaran suruhan DPP Perindo yang telah melakukan pembubaran saat aksi demo,” tegas Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama.

Pasalnya, menurut pengakuan beberapa anggota Kamerad, mereka digebuki oleh para preman bayaran di DPP Perindo.

Kata dia, salah satu pemimpin aksi Fajar Ardy Hidayatullah ditarik masuk kedalam DPP Perindo lalu dihajar menggunakan kursi dan dipukuli pakai kayu dan bambu.

“Bukti rekaman peristiwa tersebut ada di anggota Polsek Menteng,” ujarnya.

Kata Haris, sungguh sebuah ironi, ketika HT digadang-gadang menjadi pemimpin Indonesia justru anti demokrasi yang malah melakukan aksi represif kepada para pengunjuk rasa.

“Belum jadi pemimpin saja sudah mengancam, ini adalah tanda-tanda bangkitnya orde baru,” bebernya.

Dia pun mengaku sebelum bergerak melakukan aksi unjuk rasa sudah terlebih dulu ada pihak Perindo yang menanyakan jadi aksi atau tidak. Namun pada saat aksi justru perlakukan represif yang diperlihatkan kepada anggota Kamerad.

“Nampak jelas bagaimana penampakan sesungguhnya watak asli arogan, muncul sisi orde barunya. Kami mendesak agar diusut aksi arogan para preman bayaran Perindo yang melakukan kekerasan kepada anggota Kamerad,” ucapnya.

Haris menambahkan dengan tindakan represif tersebut, pihaknya justru tertantang bakal menggelar aksi demo secara rutin dengan eskalasi yang lebih besar lagi hingga tuntutan mereka dipenuhi.

“Justru tindakan represif ini membuat kami tertantang, dan akan terus melakukan aksi dengan estimasi massa yang lebih besar lagi. Jika masih melakukan upaya represif, maka kami akan gaungkan seruan kami “Bubarkan Perindo sarang preman”,” tandasnya.

Untuk diketahui, massa juga terlebih dulu berunjuk di Bareskrim Mabes Polri dengan tuntutan mendesak Hary Tanoesoedibjo selaku bos MNC Group harus berani mempertanggung jawabkan dugaan kasus pengancaman terhadap Jaksa Yulianto yang sedang menangani perkara Mobile 8 di pengadilan. Bukan malah membangun opini menyesatkan melalui pernyataan di media massa.
Berikutnya, Bareskrim Mabes Polri harus berani membongkar kasus dugaan ancaman jaksa Yulianto yang diduga melibatkan Hari Tanoe!! Demi tegaknya supremasi hukum di Indonesia.

“Bubarkan partai Perindo, apabila pimpinan partainya terbukti terlibat dalam kasus dugaan pengancaman jaksa Yulianto yang sedang menangani perkara Mobile9 8, agar partai politik tidak dijadikan alat untuk mengintervensi aparat penegak hukum,”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *